JEMBER, (News Indonesia) – Merebaknya video viral oknum camat yang diduga melakukan pungli dibarengi pemberitaan masif di berbagai media mendapat sorotan dari Watch Relation of Corruption (WRC) wilayah Jawa Timur.
Terlebih, ketika M. Husni Thamrin sebagai saksi dan pengunggah pertama video tersebut menyatakan bahwa adanya pungli tidak hanya sebatas dilakukan oleh oknum tersebut ke kepala desa tetapi sudah membudaya terjadi di Jember.
Agus Sakera anggota Timsus DPP WRC Jawa Timur sepakat dengan Thamrin. Fenomena tersebut menurutnya hampir terjadi di seluruh kecamatan di Jember.
“Saya tidak memungkiri itu, dan (pungli) memang ada. Tapi saya kira tidak semua camat seperti itu, saya ambil contoh di Kecamatan Balung dimana beberapa kepala desa bermitra dengan kami. Tidak ada mitra kami di Balung yang dimintai setoran camat saat ada pencairan DD maupun ADD,” ucap Agus ketika ditemui Rabu (8/01/2025).
Agus tidak sependapat jika semua camat digeneralisir melakukan pungli ketika ada pencairan DD dan ADD. Sebab, dari 31 kecamatan masih ada 3 kecamatan yang tidak ada proses pengelolaan DD dan ADD. Yakni, Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Sumbersari yang berstatus kecamatan administratif di Jember.
“Jadi kalau seluruh camat dituding melakukan dugaan pungli dan harus diperiksa semuanya, saya kok kurang sependapat ya. Kalau menurut saya, pihak APH cukup melakukan pemeriksaan secara bijaksana dengan tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Tim Saber Pungli Jember memanggil Husni Thamrin untuk memberikan klarifikasi atas video yang diunggahnya.
Video berdurasi 33 detik tersebut, secara visual memperlihatkan tangan perekam video yang disebut belakangan adalah bendahara desa menyerahkan sejumlah uang kepada oknum camat.
Video akhirnya diunggah oleh Thamrin melalui akun tiktoknya husni.thamrin4 . Perekam menyerahkan uang sembari meminta maaf karena ada keterlambatan dalam penyerahan.
“Maaf pak, ada keterlambatan, ini uangnya sudah saya kumpulkan per termin pencairan,” tuturnya.
Comment