BANYUWANGI, (News Indonesia) – Diduga menggunakan identitas ganda, keberadaan Khoerudin selaku kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Thoriqul Huda yang berada didusun Kedungrejo, Desa Sambimulyo, kecamatan Bangorejo, disoal warga.
Menurut salahsatu warga, nama khoerudin sebenarnya adalah Suyadi namun setelah merantau ke Sumatra dan pulang kemudian berganti menjadi Khoerudin hingga saat ini selain menjabat kepala sekolah MI Thoriqul Huda yang bersangkutan juga menjadi ketua RT.
“Masyarakat sini sudah lama resah mas, karena nama dia itu sebenarnya Suyadi kok bisa sekarang berganti nama menjadi Khoerudin, padahal dengan jabatannya seharusnya dia bisa memberi contoh yang baik,” ujar Bachtiar salahsatu warga kepada media.
Baca Juga: Abdullah Azwar Anas Dilaporkan ke KPK, Ini Penyebabnya
“Padahal dia juga menandatangani surat menyurat selaku ketua RT dan juga menandatangani ijazah sebagai kepala sekolah, trus kalau identitasnya ganda gimana dengan legalitas dokumen yang ditandatangani itu mas??”, imbuhnya dengan nada bingung.
Dan keresahan warga itupun ditanggapi serius oleh pemerintahan desa Sambimulyo dengan mengundang Suyadi atau Khoerudin serta masyarakat untuk dipertemukan dikantor desa pada hari Rabu (14/11).
Dalam penyampaiannya, Suyadi alias Khoerudin dihadapan warga, aparatur desa Sambimulyo serta Forpimcam Bangorejo menyatakan jika mengakui bahwa identitasnya ganda dan itu terjadi sejak dirinya pindah dari Sumatra untuk melanjutkan sekolah Aliyah disalahsatu Madrasah Aliyah yang ada di Desa Tampo, kecamatan Cluring.
“Saya pakai identitas Khoerudin sejak saya pulang dari sumatra untuk melanjutka ke Aliyah serta perguruan tinggi, tapi ijazah MI sama MTS masih pakai nama Suyadi,” terangnya.
Sedangkan Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo dalam pertemuan itu banyak menanyakan perihal kronologis sampai terjadinya identitas ganda yang didapat Suyadi alias Khoerudin.
“Kita tidak bermaksud mengadili yang bersangkutan tapi hanya mencari kejelasan bagaimana bisa mendapat identitas ganda agar kita juga bisa menjelaskan kepada masyarakat biar tidak terjadi keresahan lagi,” ungkap AKP Watiyo.
Yang menjadi keanehan menurut pihak Desa Sambimulyo kenapa kalau mulai MTS sampai Perguruan tinggi memakai nama Khoerudin tapi pada saat mengurus E-KTP tetap menggunakan nama Suyadi. (Edy/Jie)
Comment