JAKARTA, (News Indonesia) – Pemberdayaan perempuan menjadi fokus utama Sustainable Development Goals (SDGs) yakni sebuah forum pertemuan nasional yang diselenggarakan oleh International NGO Forum on Indonesian Development (INFID)
Organisasi non-pemerintah tersebut memainkan peran penting dalam proses demokratisasi Indonesia, hak asasi manusia, kebebasan pers, peraturan perundangan, hak warga negara, partisipasi dan keadilan gender.
Pembicara yang dihadirkan di antaranya, Konselor Penanggulangan Kemiskinan dan Pembangunan Sosial, Kedutaan Besar Australia, Nicola Dixon, Sekretariat Kepresidenan Republik Indonesia, Bini Bukhori, Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, Bupati Bojonegoro, Karyoto, Australian-Indonesian Partnership for Gender Equality and Women’s Empowerment, Keith Sanahan, serta Senior INFID, Sudibyo Markus.
Dr. Hj. Faida, MMR adalah Perempuan pertama yang menjadi Bupati Jember dan siap untuk memberdayakan perempuan sebagai wujud penyetaraan gender.
“Kita akanĀ meningkatkan kualitas hidup perempuan, lansia serta anak-anak juga kaum difabel yang telah kami tuangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,” tutur Faida saat memaparkan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Jember di depan para undangan forum SDGs, Selasa (14/11/2017) di salah satu hotel, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Faida juga memaparkan indeks kesetaraan gender yang diakuinya belum maksimal. Dia menyebutkan dari 241 indikator SDGs, terdapat 120 indikator yang relevan dengan isu gender dimana 17 di antaranya memiliki kesesuaian dengan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
“Kami akan segera mengakhiri diskriminasi perempuan dan akan memberikan hak asasi serta kesempatan dalam pengambilan keputusan bagi perempuan di level masyarakat,” tegasnya. (Guntur/Kie)
Comment