SUMENEP, (News Indonesia) – Melalui acara Peduli Kasih Kemanusiaan sekaligus Fashion On The Street bersama kaum dhuafa, yatim piatu, abang becak dan masyarakat Sumenep. Solidaritas Islam Indonesia Untuk Kashmir mengutuk kekerasan membahayakan yang terus berlanjut oleh pasukan keamanan India di Kashmir yang diduduki India terhadap warga sipil Muslim yang tidak berdosa.
Acara yang berlokasi di Areal Taman Bunga (TB) Sumenep itu, di prakarsai Azam I-Center, Sweet Models, P2NOT, Kontra SM, dan Band Arafarian berlangsung meriah dan mendapat antusias dari masyarakat.
Azam Khan, mengaku sedih secara mendalamnya atas insiden yang kerap mengakibatkan kematian dan luka-luka beberapa warga Kashmir.
Baca Juga: Insiden Bentrokan Dua Suporter di TB, Ini Kata Kapolsek Kota Sumenep
“Kasus khasmir di India ini hampir sama dengan kasus kemanusiaan yang di Rohingya dan Palestina. Malah di khasmir ini lebih parah karena hampir 200.000 jiwa muslim dibantai oleh terorism India,” katanya pada media ini, Minggu (04/03/2018) sore.
Dirinya juga mengutuk keras penggunaan terus-menerus kekuatan oleh pasukan keamanan India dan menuntut pemerintah India untuk segera menghentikan tindakan pelanggaran HAM sistematis yang berlebihan ini terhadap Muslim Kashmir.
“Saya juga sudah dua kali melakukan aksi dengan massa besar-besaran kepada Kedutaan Besar (Kedubes) India untuk menyampaikan kepada pemerintahan india segera menghentikan aksi terorism ini,” terangnya.
Pengacara kondang itu juga mengungkapkan, warga Muslim Kashmir hingga kini tetap menjadi korban penolakan hak-hak mereka untuk bertahan hidup yang tidak dapat dicabut serta hak untuk menentukan nasib sendiri.
Lanjut Azam, warga Kashmir telah menderita sejak lama akibat dari tidak memadainya Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang relevan.
Baca Juga: Mensos Idrus Marham Pantau Penyaluran Bansos di Sumenep
“Setiap pembunuhan massal yang kebetulan melanggar peraturan internasioanl, jadi dalam hal ini pemerintah India bisa dikatakan sebagai penjahat dalam perang internasional. Maka, dari itu saya menghimbau juga care terhadap hal-hal kemanusiaan seperti ini.
Saya berprinsip dalam mendukung warga Kashmir atas perjuangan mereka untuk menentukan hak-hak mereka atas penentuan nasib sendiri,” tegas anggota Indonesia Lawyers Club (ILC) itu.
Berikut Video Lengkap Wawancara Dengan Azam Khan:
Diketahui, Kashmir merupakan wilayah Himalaya dengan mayoritas berpenduduk Muslim. Dataran Kashmir merupakan wilayah sengketa yang diklaim oleh India maupun Pakistan.
India dan Pakistan telah terlibat dalam tiga peperangan di tahun 1948, 1965, dan 1971, sejak wilayah itu terpecah di tahun 1947, dimana kemudian berdiri Republik Islam Pakistan. Sejak saat itu, kedua negara berkonflik dan bersengketa atas wilayah Kashmir. (Sya/Jie)
Comment