LUMAJANG, (News Indonesia) – Dalam rangka melestarikan pusaka sebagai warisan budaya leluhur, Paguyuban Adipati Nambi menggelar kegiatan jamasan massal pusaka secara gratis bersama warga Desa Jenggrong, Lumajang. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Jenggrong dan disambut antusias oleh puluhan warga setempat.
Ketua Paguyuban Adipati Nambi, Adin Malik, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menjaga kelestarian pusaka milik warga sekaligus menanamkan nilai budaya leluhur.
“Selain jamasan massal, kami juga memberikan identifikasi pusaka Nusantara secara gratis agar warga memahami pusaka yang mereka miliki. Kami juga menyediakan surat keterangan pusaka yang mencakup jenis pusaka, dapur, pamor, tangguh, warangka, hingga nama pemilik,” tutur Adin.
Acara ini turut dihadiri oleh Paguyuban Tosan Aji Arya Wiraraja, yang diketuai oleh Musolli, SH. Ia mengapresiasi kegiatan ini dan menyatakan dukungannya terhadap upaya pelestarian pusaka.
“Sebagai sesama pelestari pusaka, kami sangat mendukung kegiatan ini. Kami berharap acara serupa dapat digelar secara rutin di berbagai desa lainnya,” ujar Musolli.
Yudi Puhcahyono, Koordinator Sekretariat Nasional Keris Indonesia (SNKI), juga hadir dan menyampaikan dukungannya.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membantu warga merawat pusaka mereka dan melestarikan budaya leluhur. Dengan jamasan massal ini, warisan budaya akan tetap terjaga,” ungkap Yudi.
Kepala Desa Jenggrong, H. Jawas, menyampaikan rasa terima kasih kepada para pelestari pusaka yang hadir dan membantu warga desanya.
“Alhamdulillah, warga kami sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Saya berterima kasih kepada Paguyuban Adipati Nambi dan para pelestari pusaka yang telah menyelenggarakan acara ini,” ujar H. Jawas.
Sementara itu, Sumar, seorang ahli jamasan yang bertugas dalam acara tersebut, menjelaskan pentingnya proses penjamasan untuk menjaga pusaka tetap bersih dan bebas dari korosi.
“Penjamasan ini sebaiknya dilakukan setidaknya setahun sekali sebagai bentuk penghormatan terhadap karya seni leluhur,” jelas Sumar.
Kegiatan jamasan massal ini berlangsung lancar hingga selesai. Warga merasa puas karena tidak hanya mendapatkan perawatan untuk pusaka mereka, tetapi juga memperoleh wawasan baru tentang pelestarian pusaka.
Comment