JEMBER, (News Indonesia) – Dua anggota tim pemenangan Fawait-Djoko mengundurkan diri di tengah masa kampanye Pilkada Jember. Keduanya, yakni M. Sholeh dari Gerindra dan Mashudi dari NasDem sama-sama berada di bidang hukum dalam tim pemenangan.
Alasan keduanya resign pun sama, lantaran kurang transparannya anggaran operasional di dalam tim pemenangan. Mashudi menambahkan, kurang terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik di dalam tim juga jadi penyebab.
Sekretaris Tim Pemenangan Fawait-Djoko, Dima Akhyar saat dikonfirmasi mengatakan keluarnya M. Sholeh dan Mashudi tidak berpengaruh signifikan dalam pergerakan tim karena memang tim pemenangan baru saja dibentuk.
Jika melihat struktur tim pemenangan Fawait-Djoko, apa yang dikatakan Dima cukup objektif. Jumlah anggota tim pemenangan mencapai 132 orang, bidang hukum sendiri diisi beberapa orang selain M. Sholeh dan Mashudi.
Tubuh tim pemenangan Fawait-Djoko mayoritas diisi oleh kader partai politik yang mendukungnya. Ini menunjukkan bagaimana paslon nomor urut 02 itu mengakomodir 15 parpol pengusungnya secara merata.
Sementara, Gus Fawait menganggap keluarnya M. Sholeh dan Mashudi sebagai hal biasa yang menunjukkan demokrasi di dalam tubuh berjalan.
“Saya pikir itu bagian dari demokrasi yang hidup. Masuk, keluar, nambah, berkurang atau peremajaan itu hal yang biasa toh yang mengutus juga adalah partai-partai (pengusung). Sehingga saya pikir tidak ada yang perlu dipermasalahkan, berarti tim pemenangan kami sangat demokratis,” ujar Gus Fawait saat ditemui di acara launching Armada Cinta, Selasa (8/10/2024) malam.
Comment