PAMEKASAN, (News Indonesia) – Netralitas ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan mendapatkan sorotan dari berbagai Masyarakat Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Bermula dari fotto KPU Pamekasan yang beredar di media Sosial (Mensos) Facebook dan WA dengan gaya menggunakan salah satu simbol Calon Bupati (Cabup) Pamekasan (Jempol, red)
Sebagai mana yang ditulis Heru Prayitno sebagai Ketua Partai Politik (Parpol) PAN dihalaman Facebooknya menulis. Agar netralitas penyelenggara pesta demokrask lima tahunan itu berjalan dengan damai. semoga kejadian lima tahun silam tidak terulang lagi di pesta demokrasi tahun ini.
“Semoga kejadian 5 Tahun yg lalu dijadikan Pembelajaran oleh Penyelenggara Pesta Demokrasi 5 tahunan oleh KPUD Pamekasan saat ini. Semoga tidak terulang lagi ( Edisi Pemberhentian 5 komisioner tahun. 2014 ),” Tulisnya.
Heru menilai sebagai ketua KPU semestinya tau dan bisa membedakan dari simbol yang digunakan kedua Paslon yang akan bertarung merebutkan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan.
Baca Juga: Banner Kedua Paslon Bupati Pamekasan Tanpa Izin di Biarkan
“Sebagai Ketua KPU mestinya sudah tahu untuk membedakan mana konten politik dan mana konten politik praktis. Apalagi simbol2 salah satu paslon yg harus dikenal untuk dicermati secara etika politik. Ingat !!! Bisa tammat,” Tulis Heru dalam komentarnya.
Salah satu penggunaa Facebook lainnya atas nama Ivan Aziyah Pratama menulis agar Panwaslu Pamekasan bertindak tegas atas polemik yang sedang perbincangan dimasyarakat.
“Panwaslu harus sigap dalam hal ini. tema ini adalah KPU Vs Panwaslu bukan dimn masyrakat harus memilih siapa,” Tulisnya.
Sementara itu, ketau KPU Pamekasan Hamzah mengaku tidak tau atas simbol jempol yang sudah menjadi simbol dari salah satu Paslon.
“Saya terus terang tidak tau ini akan menjadi polemik. Jempol itu spontanitas di minta panitia,” jelasnya Senin (29/01) saat ditemui di Kantonya.
“Seandainya tidak tau tidak akan melakukan hal itu,” tutupnya. (Mul/Min).
Comment