Hambali Rasidi; Begini Janjinya Bila Ditakdirkan Jadi DPRD Sumenep

SUMENEP, (News Indonesia) – Hambali Rasidi, lahir di Pulau Sapudi, 42 tahun lalu. Hambali lahir di tengah keluarga santri. H Fathor Rasjid, Guru Agama. Ibunya Hj. Moti’ah, Ustadzah saat nyantri di Ponpes Sukorejo, Situbondo.
Masa remaja Hambali menimba ilmu di MAN Sumenep dan kuliah di IAIN Sunan Ampel Surabaya hingga melanjutkan ke jenjang magister (pasca sarjana) di kampus yang sama.
Aktivitas Hambali Rasidi saat ini bergerak di dunia entrepreneur, Kedekatan dengan Bupati Sumenep, KH A. Busyro mengantar Hambali Rasidi Nyalon Legislatif lewat PKB dari Dapil 7 (meliputi Pulau sapudi, Raas dan Masalembu) dengan Nomor Urut 1.
“Saya disarankan oleh Kiai Busyro untuk nyalon dewan lewat PKB. Harapan Kiai Busyro, saya bisa menjadi komunikator antara kepentingan masyarakat Sapudi, Raas dan Masalembu dengan pemerintah,” terang Hambali.
Apa yang akan diperbuat bila terpilih sebagai anggota DPRD Sumenep?. “Bila saya ditakdirkan terpilih, konsentrasi perhatian akan tertuju pada peningkatan ekonomi rakat kepulauan,” sambungnya.
Bagaima caranya? “Saya akan mendirikan madrasah ekonomi. Sebuah lembaga yang menyediakan modal tanpa bunga untuk UMKM, petani, peternak dan nelayan. Selain itu, madrasah ekonomi itu juga melakukan pemberdayaan melalui pelatihan produksi dan manajemen keuangan dan pasar atas produk ekonomi yang ada di pulau,” imbuhnya.
Hambali menjelaskan, untuk mensukseskan madrasah ekonomi tentu dia akan menggandeng atau bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi dan lembaga entrepreneur.
Di luar pemberdayaan ekonomi, Hambali juga bercita mewujudkan akses infrastruktur jalan yang terkoneksi antar desa. Sebab, katanya, selama ini banyak desa di Pulau Sapudi yang terisolir karena tidak dibuat akses jalan baru.
“Lewat musyawarah perencanaan pembangunan tingkat Kecamatan, saya akan ikut mendampingi pola perencanaan infrastruktur yang menggunakan Dana Desa (DD) maupun bersumber dari APBD Sumenep,” sebut dia.
Bagaimana dengan anggaran Pokir yang melekat setiap anggota dewan?. “Saya akan mengalokasikan Pokir kepada para guru ngaji, para lansia dan anak yatim piatu. Semua akan saya perhatikan tanpa prosedur birokrasi,” imbuh Hambali.
“Para guru ngaji dan guru madrasah diniyah perlu perhatian serius. Tanpa sadar mereka yang menyelematkan generasi anak pulau yang mulai terkikis dengan kehidupan kota. Anak-anak pulau perlu benteng iman, dan peran guru ngaji saya kira sangat urgent,” tukasnya. (Imam/Dewi)

Comment