SUMENEP, (News Indonesia) – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, guna menghadiri undangan Bupati setempat dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Sumenep ke-748 Tahun, Selasa (31/10/2017).
Dalam lawatannya, Osama menyampaikan kekaguman akan keindahan Kabupaten Sumenep, yang memiliki keraton dengan usianya mencapai 748 tahun.
“Ini menandakan perjalanan panjang Kabupaten Sumenep, karena usianya susah mencapai 748 tahun, semoga barokah,” tururnya di pendopo setempat, dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sumenep, memperingati Hari Jadi ke 748.
Pihaknya menjelaskan, beberapa waktu lalu, Bupati Sumenep berkunjung ke kantornya untuk membicarakan beberapa hal penting.
“Hari ini saya datang kesini (Sumenep) untuk membalas kunjungan beliau (Bupati Sumenep,red) ternyata Sumenep ini luar biasa,” katanya, Selasa (31/10/2017) di pendopo agung setempat.
Baca Juga: Pemkab dan Polres Lebak Perkuat Pengawasan DD
Budaya di Sumenep berbeda, suasana dan keindahannya juga luar biasa, bahkan, sebelum menyampaikan sambutan ia mengaku penasaran dengan asal muasal nama Sumenep.
“Barusan saya tanya ke penerjemah, apa arti Sumenep, dijelaskan bahwa Su artinya musuh, sedangkan Menep memiliki arti nginap, arti utuhnya musuh yang nginep, ini artinya betapa luhurnya etika warga Sumenep, sampai-sampai musuh nginap pun diterima dengan baik,” paparnya mengagumi Sumenep.
Selain itu, ia menyambut baik tawaran investasi Bupati Sumenep. “Kita akan sampaikan ke kerajaan tawaran investasi tersebut, jangankan investasi, saya juga ingin tinggal di Sumenep,” katanya disambut tepuk tangan undangan.
Ditambahkan, Negara indonesia ini merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tidak hanya urusan agama, namun ajaran dalam agama benar-benar dilaksanakan dengan baik.
“Di Indonesia, umat muslim tidak hanya menjadi penduduk terbesar, tetapi ajarannya juga dilaksanakan dengan baik,” imbuhnya.
Pihaknya juga mengajak warga Sumenep untuk mempererat persatuan dan persaudaraan antar penduduk dan pemelik agama lain.
“Di Indonesia tidak hanya islam, masih banyak agama lainnya, untuk itu kami mengajak untuk menjaga kerukunan dan persaudaraan,” tukasnya. (Aji/Kei)
Comment