SUMENEP, (News Indonesia) – Tiba di Sumenep, Madura, Jawa Timur, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan kepada masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga perdamaian di bumi nusantara.
Hal itu disampaikan Presiden dalam sambutannya di Acara Deklarasi Perayaan Hari Perdamaian Internasional, Minggu 08 Oktober 2017 di Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk.
Pesan perdamaian itu disampaikan untuk mencegah konflik dan perpecahan antar ras, suku dan agama, mengingat bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari banyak suku, agama, budaya dan bahasa yang berbeda.
“Indonesia itu memiliki suku yang cukup banyak. Ada 714 suku, dibandingkan Singapura yang hanya memiliki 4 suku,” tegasnya.
Presiden ke 7 ini menuturkan, Indonesia itu memiliki berbagai suku, berbeda agama, budaya dan berbeda bahasa. Maka, perlu hati-hati menjaganya dan jangan sampai ada gesekan apalagi konflik atas nama keberagaman itu.
“Beraneka ragam ras, suku, budaya dan agama itu merupakan takdir yang harus dijaga oleh kita. Sekecil apapun masalah yang dapat memicu perpecahan harus segera diatasi dan di hindari secepat mungkin,” jelasnya.
Bangsa kita saat ini adalah kiblat perdamaian bagi beberapa negara di dunia. Bahkan, Afghanistan, negara berkonflik, tertarik untuk datang ke Indonesia.
“Mereka akan melihat Indonesia, tertarik karena banyak suku, agama, berbeda bahasa dan juga budaya namun tetap dalam kondisi yang aman dan damai,” ungkapnya.
Untuk itu, Jokowi meminta warga Madura khususnya untuk menjaga ukhuwah Islamiyah, menjaga ukhuwah Basyariah dan Ukhuwah Wathaniyah.
“Tetap menjaga perdamaian. Wanita juga bisa menjadi pelopor sekaligus kunci perdamaian itu,” pungkasnya.
(Ky/Jie)
Comment