RAJA AMPAT, (News Indonesia) – Informasi yang diperoleh dari Komandan Pos TNI AL Lantamal XIV Sorong untuk Waisai,Raja Ampat, Letda Laut Elhas Eka. S. Karamnya kapal KM Amanikan di perairan Raja Ampat, dikarenakan kapal tersebut tidak menyalakan (eco sounder) alat elektronik guna untuk mengukur kedalaman air, kapal hanya mengikuti trek GPS yang biasa di lalui.
Sementara dikutip dari media sindonews.com, KM Amanikan karam di perairan Raja Ampat tepatnya di Pulau Gam, Distrik Waigeo Barat Kepulauan, Raja Ampat, Papua Barat, Jumat (24/11) pukul 21.00 waktu setempat.
KM Amanikan membawa 9 orang kru, dan 6 orang penumpang wisatawan asal Korea Selatan dan Amerika. Kapal karam berawal pada hari Kamis, (23/11) sekitar pukul 14:30 WIT, kapal yang di Nahkodai I Made Sudana bergerak dari Pulau Mioskun, Distrik Waigeo Barat Kepulauan menuju Wayag.
Kemudian, sekitar pukul 18:00 WIT kapal diserah terimakan jagakan dari I Made Sudana ke Mualim II,Gusti Bagus Putra, dan juru mudi, Subaer. Lalu pada pukul 18:30 WIT, kapal kandas di atas karang pada posisi S 00 derajat 32.326’E 130 derajat 33.336. Setelah mendapat laporan, Sat Po Air dan Satuan Reskrim Polres Raja Ampat yang dipimpin Wakapolres, Kompol Hengky Kristanto Abadai mendatangi TKP, guna untuk pemeriksaan. Sampai saat ini, kapal masih kandas dan belum bisa keluar. Namun, kondisi kapal beserta kru dan penumpangnya dalam kondisi baik dan aman.
Informasi yang diperoleh media ini, karamnya kapal tersebut masih terus dilakukan penyelidikan lebih mendalam oleh pihak berwenang, dan evakuasi kapal masih menunggu Tagboad dari Sorong. Terkait kerusakan pada terumbu karang masih diselidiki.(Zainal/Jie)
Comment