SUMENEP, (News Indonesia) – Komunitas kerapan sapi betina Karya Famili menggelar hari ulang tahun yang ke 62, yang dihadiri langsung Kepala Desa Banbaru dan Banmaling, Rabu (3/10/2018).
Dua komunitas kerapan sapi betina lain yang turut diundang dalam festival tersebut Rukun Rencana dan Karya Muda, serta hiburan saronen Bunga Kraton dari Batuan Sumenep.
Ritsono dalam sambutannya menyampaikan, atas nama rombongan Karya Famili mengucapkan terimakasih, terutama kepada pemerintah Desa Banbaru yang telah memberikan izin keramaian dan ikut serta menyemarakkan, bersinergi, bekerjasama, tak lain hanya ingin melanjutkan warisan nenek moyang.
“Melalui festival kerapan sapi betina dalam rangka hari ulang tahun Karya Famili yang ke 62. Kami sangat berterimakasih kepada Pemerintah Desa, tak lupa juga ucapkan terimakasih kepada kedua rombongan Rukun Rencana dan Karya Muda, yang hadir guna memenuhi undangan kami,” tuturnya.
Ritsono menambahkan, mengutip dari sejarah kerapan sapi betina yang telah diselenggarakan di pulau Giliraja. Pihaknya sengaja menyebut harlah ke 62, karena kalau dihitung dari awal berdiri sekitar usia 62 tahun.
“Dari pendahulu kami sampek saat ini memang terhitung 62 tahun. Namun di acara PGW (Pemuda Giat Wisata) beberapa waktu lalu, Pemkab sudah mengapresiasi, memberikan support dan juga beliau ingin mengeluarkan izin dan mengakui bahwa memang betul betul kerapan sapi betina ini menjadi budaya atau seni di pulau giliraja,” sambungnya.
“Selanjutnya kami mengharap kepada pemerintah empat desa pulau giliraja terutama Pemerintah Desa Banbaru agar terus mendukung bagaimana budaya ini tetap jalan meskipun sederhana, karena dengan dukungan pimpinan desa insya Allah akan terus berjalan,” imbuhnya.
Kepala Desa Banbaru Hj. Suciati Hermanto menyampaikan dalam sambutannya, Minggu kemarin pemuda giat wisata (PGW) Giliraja, mengadakan kegiatan seperti ini yaitu kerapan sapi betina, yang di hadiri secara langsung Bupati Sumenep beserta jajaran Forpimda Kabupaten Sumenep.
“Bapak Bupati kemarin telah menyampaikan dalam sambutannya bahwa kerapan sapi betina pulau Giliraja masuk dalam kalender visit, oleh karena itu patut kita syukuri, karena dengan adanya kerapan sapi betina di pulau giliraja ini akan menarik perhatian masyarakat luar,” katanya.
Untuk itu, perempuan berkacamata ini berharap, semoga budaya kerapan sapi betina yang hanya ada di pulau Giliraja terus terawat dan dilestarikan hingga anak cucu kelak.
“Semoga kerapan sapi betina dapat terus dilestarikan, sehingga kerapan sapi betina yang ada di pulau Giliraja mampu bersaing dengan budaya yang ada di luar pulau Giliraja,” harapnya. (Arif/Dewi)
Comment