SUMENEP, (News Indonesia) – Misna (54) warga Dusun Daleman, Desa Poreh, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berkeluh kesah atas buruknya pelayanan Polres Sumenep, atas kejadian penganiayaan yang menimpa dirinya. Pihaknya, menyorot tajam apa yang dinilai sebagai ketidak becusan petugas kepolisian dalam menangani kasus.
Kejadian ini sontak membuat masyarakat kecewa atas pelayanan buruk dari pihak Polres Sumenep. Rasidy, selaku keluarga korban mengatakan, sudah banyak masyarakat yang mengadukan pelayanan buruk, sehingga hal ini telah menjadi persoalan besar bagi kepolisian.
“Harapan masyarakat kan setelah dilaporkan langsung diselidiki, tapi ini tidak. Jadi, ini memang masalah yang harus dibenahi sama pihak kepolisian, karena banyaknya laporan pengaduan masyarakat soal pelayanan Polres Sumenep yang buruk,” kata pemuda yang akrab di sapa Sidy itu, pada media ini. Minggu (25/2/2018) malam.
Baca Juga: Buntut Penyerobotan Tanah, Warga Laporkan Ke Pemdes Sumenep
Lebih jauh Sidy menjelaskan adanya faktor yang menyebabkan polisi mengabaikan kewajibannya. Yakni, polisi bertindak atas perintah atasan. Mereka tidak bisa merespon laporan masyarakat jika belum ada perintah dari atasan.
Namun, Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep itu menegaskan, faktor tersebut tidak bisa dijadikan alasan agar polisi tidak melaksanakan kewajibannya. Menurut Sidy, polisi harus tetap bisa mengayomi, melayani, dan melindungi masyarakat.
“Hal ini tidak bisa dijadikan alasan, kita tetap berharap polisi ketika menerima laporan langsung menindaklanjuti. Polisi itu harus mampu mengayomi, melayani, dan melindungi. Kalau mereka tidak bisa melaksanakan itu, tentunya berarti mereka tidak menjalankan kewajiban,” tegasnya.
Diketahui, Misna (54) telah melaporkan ke polres sumenep atas aksi penganiayaan yang menimpa dirinya. Hal itu diketahui dengan adanya surat laporan polisi No. I.P/62/II/2018/Jatim/Res SMP tertanggal 20 Februari 2018 sekira pukul 14.00 Wib.
Menurut informasi, kejadian tersebut berawal pada Selasa (20/2) lalu, sekira pukul 07.30 Wib pada saat itu Misna berbelanja pada saudari berinisial IN di pasar Lenteng, setelah itu IN menduga bahwa uang pembelian Misna kurang 12.000.
Selanjutnya tanpa berkata apa-apa IN langsung mengambil barang belanjaan Misna, dan menamparnya berkali-kali sampai Misna terjungkal. Tak hanya itu, dada Misna juga diinjak-injak.
Atas kejadian tersebut Misna mengalami luka memar di bagian pipi sebelah kanan dan kiri, serta bagian perut dan dada terasa sesak asehingga korban dilarikan ke Puskesmas. Tak terima diperlakukan seolah pencuri, akhirnya Misna melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Sumenep.
Hingga berita ini dimuat, media ini belum mendapatkan keterangan resmi dari Polres Sumenep. Sementara Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Abd Mukit saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp. Dirinya tidak merespon meski terlihat pesan tersebut dibacanya. (Sya/Jie)
Comment