SUMENEP, (News Indonesia) – Guna menunjang dan mengenalkan potensi daerah batik lokal, Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar ajang ”Batik On The Sea” 2018 sebagai jembatan promosi potensi budaya dan pariwisata daerah.
Diketahui, Acara yang berlokasi di Pantai Lombang itu dihadiri direktur jenderal taipei economic and trade office (teto), Bupati Sumenep A. Busyro Karim, Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Ketua DPRD, Forumpimpinan Daerah (Forpimda), Pimpinan OPD, dan para perwakilan Bupati dan Walikota se- Jawa Timur serta para tamu undangan.
Festival “Batik On The Sea” 2018, tidak hanya sekedar fashion show. Namun, merupakan upaya memelihara karya besar milik bangsa Indonesia serta memberi motivasi dan kebebasan berkreasi kepada pengrajin batik dengan ide-ide yang bisa memberi nilai tambah bagi industri batik dan mengangkat potensi pariwisata melalui batik.
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dari pemerintah kabupaten Sumenep, kepada seluruh pembatik dan desainer yang telah melahirkan karya karya yang sangat inspiratif dalam rangka Visit Sumenep 2018.
Baca Juga: Adanya Kasus Penganiayaan, Polres Sumenep Terkesan Lamban Tangani Laporan Masyarakat
“Batik bukan sekedar cerita tentang dimensi keindahan, bukan pula sekedar warisan tanpa kesan. Karena batik mengandung makna keuletan, ketekunan dan kesejahteraan,” kata bupati Sumenep, saat membuka Batik On The Sea 2018, Minggu (25/02/2018)
Bupati juga mengungkapkan, banyaknya festival Batik On The Sea 2018 ini akan mengangkat motivasi bagi para pengrajin batik, pencipta dan pedagang batik di sumenep. Sebab, beberapa waktu ini, batik mengalami permintaan luar biasa, karena sekarang telah menjadi baju resmi nasional. bahkan, secara makro, konsumsi non makanan di sumenep cukup tinggi mencapai 42,77 persen.
“Hal ini tentu menjadi peluang besar tumbuhnya industri batik di sumenep, karna semakin banyaknya festival maupun batik di madura, akan melestarikan tradisi membatik khususnya di kalangan anak muda,” terangnya.
A. Busyro Karim menegaskan, visit sumenep 2018 bukan sekedar wacana, tetapi merupakan program serius yang akan dilakukan pemerintah daerah untuk mempromosikan dinasti wisata yang dimiliki sumenep, karna kabupaten sumenep memiliki inovasi unik atraksi wisata yang tidak kalah dengan daerah lain di indonesia.
“Maka dari itu batik ‘On The Sea’ ini ingin menunjukkan kepada indonesia bahwa sumenep merupakan daerah maritim yang memiliki luas lautan 50 ribu kilometer persegi dan 126 pulau, memiliki potensi bahari luar biasa, baik potensi wisata maupun potensi alamnya,” tegasnya.
Orang nomor satu dikabupaten sumenep itu juga berharap, di masa mendatang, sumenep bisa menjadi pemain di pasar regional hingga internasional serta sebagai pusat batik di nusantara.
“Karna saya yakin, dengan komitmen dan dukungan semua pihak hal itu bisa terealisasi, karna dengan demikian, akan membuka lapangan usaha baru di sektor informal dan ekonomi kreatif, sebab saat ini 65,56 persen penduduk sumenep masih bekerja di sektor pertanian,” harapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sumenep juga memberikan piagam penghargaan kepada Maestro yang sudah memberikan warna dalam dunia seni terutama seni batik di Kabupaten Sumenep. (Sya/Jie)
Comment