LUMAJANG, (News Indonesia) – Warga Kabupaten Lumajang dihebohkan dengan penemuan pusaka berbentuk keris yang diduga merupakan peninggalan Kerajaan Lumajang. Keris tersebut ditemukan di dekat Situs Biting, yang dikenal sebagai benteng pertahanan kerajaan pada masa lalu.
Penemuan ini dilakukan oleh Saniman (47), seorang petani sengon dan tebu yang biasa bekerja di sekitar situs tersebut. Lokasi penemuan juga berdekatan dengan makam Raja Lumajang, Arya Wiraraja, yang semakin memperkuat dugaan bahwa keris ini memiliki nilai sejarah tinggi.
Saat ditemui awak media, Saniman mengungkapkan bahwa tiga hari sebelum menemukan keris, ia mengalami mimpi aneh yang membuatnya merasa ada pertanda.
“Tiga hari lalu saya bermimpi bertemu ular naga besar saat berada di pinggir pantai Laut Selatan,” ujar Saniman.
Tak menyangka mimpinya memiliki arti khusus, ia tetap menjalankan rutinitasnya seperti biasa. Namun, saat sedang mencangkul lahan, ia tiba-tiba menemukan sebuah keris yang terkubur di dalam tanah.
“Saya kaget, tiba-tiba cangkul saya mengenai benda keras. Setelah saya angkat, ternyata itu sebuah keris,” tuturnya.
Ia pun menduga bahwa keris tersebut merupakan peninggalan Raja Lumajang di masa lampau.
Menurut beberapa warga sekitar, kawasan Situs Biting memang sering menjadi lokasi ditemukannya benda-benda antik. Namun, ini adalah pertama kalinya warga menemukan pusaka berupa keris di area tersebut.
Dedy (35), salah satu warga Perum Biting, juga membenarkan bahwa situs tersebut kerap menyimpan misteri dan sering menjadi tempat ritual pada malam hari.
“Sejak dulu, daerah Situs Biting sering ditemukan barang antik. Kalau malam, sering ada orang yang melakukan ritual di area sekitar dan makam,” tutur Dedy.
Didik Pramono, Ketua DPC Pasopati Cakra Nusantara Lumajang, yang turut meneliti penemuan ini, menyebut bahwa keris tersebut diduga merupakan jenis Keris Naga Raja Baruna.
“Keris ini melambangkan keseimbangan antara kekuatan fisik dan spiritual. Filosofinya mengingatkan pemiliknya akan pentingnya menjaga harmoni antara manusia dan alam serta menghormati kekuatan yang lebih besar dari dirinya,” jelas Didik.
Ia juga memperkirakan usia pusaka ini berasal dari era Kerajaan Singosari pada abad ke-12.
“Dalam sejarah, Lumajang pernah diperintah oleh raja besar pada abad ke-12, yaitu Nararya Kirana, yang memimpin Kerajaan Lamajang Tigang Njuru. Namanya bahkan disebutkan dalam Prasasti Mulamalurung,” tambahnya.
Penemuan ini semakin menguatkan bukti bahwa Lumajang memiliki warisan sejarah yang kaya dan masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap.
Comment