Dielu-elukan Para Emak, Deklarasi Gus Fawait – Djoko Susanto Dihadiri 15 Ribu Orang

Foto: Gus Fawait dikerubungi emak-emak yang ingin foto bersamanya di acara deklarasi.

JEMBER, (News Indonesia) – Alun-alun Kecamatan Tanggul menjadi saksi berjubelnya lautan manusia yang kebanyakan ibu-ibu, mengelu-elukan nama Gus Fawait.

Momen itu terekam dalam Deklarasi pasangan calon bupati dan wakil bupati Gus Fawait – Djoko Susanto yang digelar pada Selasa (27/8/2024) siang, yang diikuti seluruh ketua partai politik pengusung dan beberapa tokoh agama.

Dalam orasinya di depan kurang lebih 15 ribu orang, Gus Fawait mengungkapkan selama ini Jember belum pernah dipimipin oleh bupati dari kalangan santri. Menjadi prihatin, sebab Jember merupakan daerah yang memiliki pondok pesantren terbanyak di Jawa Timur.

“Setuju apa tidak anak santri jadi bupati?,” pekik Gus Fawait disambut teriakan setuju pendukungnya.

Kader Gerindra itu mengakui, bagaimana sentralnya peran ibu-ibu khusunya Laskar Sholawat Nusantara (LSN) dan muslimat NU dalam mendulang suara, menjadikannya Caleg dengan raihan terbanyak di Jatim 2 kali berturut-turut.

Baca Juga: Perkuat Ikatan Menuju Pilkada, APDESI Jember dan Gus Fawait Adakan Konsolidasi

“Kalau sudah emak-emak berkumpul jangan diremehkan, saya membuktikan merasakan di Pemilu. Kita buktikan sekali lagi di Pilkada 2024 bupatinya yang diusung emak-emak jadi bupati,” ucapnya disambut tepuk tangan para ibu.

Bagi Gus Fawait, sudah cukup sampai saat ini santri hanya jadi cadangan atau ban serep dalam pemerintahan. Dia menegaskan, perhelatan Pilkada tahun ini menjadi momentum seorang santri menjadi penentu dan yang terdepan di Jember.

“Cukup santri jadi ban serep, cukup santri jadi orang kesekian, wayahe santri jadi Bupati Jember,” tegasnya.

Kepada wartawan, Gus Fawait mengungkapkan alasannya memilih Kecamatan Tanggul sebagai lokasi deklarasi. Menurutnya, kawasan Jember bagian barat adalah basis pendukungnya yang mayoritas masih terkurung dalam kemiskinan.

“Kami simbolnya ada di barat, karena ini bagian dari simbol kemiskinan yang ada di desa. Banyak di Jember barat, timur, selatan, dan utara yang masih berada dalam kemiskinan terutama di desa,” jelasnya.

Sesuai slogannya yakni Semua Karena Cinta, Gus Fawait menegaskan pihaknya tidak akan melakukan kampanye hitam (black campaign) untuk pemenangannya.

“Slogan kita Semua Karena Cinta, kita akan tebar cinta tidak akan tebar hoax, tidak tebar fitnah dan black campaign. Dan terbukti siapa pun yang dicintai dia akan mendapatkan simpati dari masyarakat,” tandasnya.

Sesuai jadwal, direncanakan pasangan calon Gus Fawait – Djoko Susanto yang diusung Partai Gerindra, NasDem, Golkar, PKS, PKB, PAN, dan PPP itu akan mendaftar ke KPU Jember tanggal 28 Agustus 2024. (*)

Comment