SUMENEP, (News Indonesia) – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggagas penambahan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Menurut ketua Komisi II DPRD Sumenep Nurus Salam wacana penambahan BUMD untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kedepan setiap Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) itu satu BUMD.
“Kita akan rencanakan kedepan satu KKKS satu BUMD, Sehingga PAD nya lebih meningkat,” ucap politisi Gerindra tersebut. Rabu (4/10).
Menurut Uyuk nama panggilannya, Pemerintah Sumenep memiliki empat BUMD, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar yang bergerak dibidang perbankan, PT Wira Usaha Sumekar (WUS) bergerak dibidang migas dan mengelola SPBU, PT Sumekar mengelola transportasi laut, PD Sumekar bergerak dibidang apotek, serta PDAM bergerak dibidang penyediaan air bersih.
Menurut anggota dewan dari pemilihan dapail satu tersebut mengatakan saat ini hanya sebatas regulasi saja.
“Jika nanti regulasinya sudah mapan maka nanti akan menyusun strategi lain agar rencana ini dapat terwujud,” ucapnya.
Lanjut Uyuk bayangkan jika satu BUMD seperti PT Wus bisa menyetorkan Rp 7,2 miliar pertahun, maka tinggal mengkalikan dengan banyaknya BUMD.
“Jika sembilan KKKS satu BUMD maka tinggal mengkalikan 9×7,2 M. Hal tersebut akan menambah PAD Sumenep,” tuturnya.
Saat ini terdapat 9 KKKS yang beroperasi di Sumenep. Yaitu, PT Energi Mineral Langgeng, AWE (North Madura) NZ Ltd (North Madura), PT. Easco East Sepanjang, PetroJava Inc, Husky Anugerah Ltd, Mitra Energy Indonesia Sibaru Pte Ltd, Techwin Energy Northeast Madura Ltd, Golden Code Comersial Ltd, dan Greenstar Assets Ltd. (Mh)
Comment