SUMENEP, (News Indonesia) – Payah Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (disparbudpora) Sumenep, Madura, Jawa Timur, malah tidak paham nama-nama pusaka. Hal itu nampak ketika Ritual penyerahan salah satu pusaka peninggalan raja Sumenep, pasca dijamas (Sucikan, red).
Penyerahan itu dilakukan oleh empu keris asal Desa Aeng Totong, Kecamatan Saronggi kepada keturunan Raja, R Idris. Saat ini menjabat sebagai Plt Sekretaris Daerah (Sekda).
“Jamasan keris yang berlangsung sejak kemarin hingga hari ini, memang saya atur, saya seting supaya bisa dinikmati wisatawan manca negara,” kata Sofi, saat ditemui di Pandapa Agung, Senin (2/10).
Menurutnya, pusaka yang diserahkan itu merupakan pusaka keraton. Keris tersebut merupakan turun temurun dari leluhur keraton Sumenep. Kemudian saat itu dijamas (sucikan) bersamaan keris kuno (sepuh) milik empu keris di Desa Aeng Tongtong.
“Namanya saya tidak tahu, karena tidak sampai kesitu, saya tidak ke nama karena lebih ke aspek kerisnya pada pusaknya,” jelasnya saat ditanya nama pusaka yang dijamas saat itu.
Untuk diketahui saat prosesi penyerahan tersebut berbarengan dengan kunjungan sekitar 110 wisatawan asing di kabupaten ujung timur pulau madura ini. Mereka dikabarkan berasal dari German dan Australia.
Prosesi penyerahan tersebut bisa dibilang cukup unik. Sebelum diserahkan terlebih dahulu diarak dari depan kantor Disparbudpora ke dalam Pendopo Keraton. Saat itu diiringi musik tradisional saronen, serta berbagai macam buah-buhan, seperti sawu, kelapa, pisang, kacang tanah serta buah-buahan lain. (Mh/Zai)
Comment