SAMPANG, (News Indonesia) – Ada sekitar 30 Pemuda dan Mahasiswa yang tergabung di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) menggelar audiensi di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Jumat (3/11/2017).
Audiensi tersebut mengklarifikasi dari beberapa kejanggalan yang ada di beberapa Puskesmas kabupaten Sampang, yang terindakasi tidak sesuai prosudur.
Saat audiensi berlangsung Sudar, presiden LIRA Sampang menanyakan kinerja Dinkes Sampang terkait dana kapitasi.
“Kami mencium aroma pemanfaatan yang tidak jelas, sebab banyak dana kapitasi di Puskesmas yang terindikasi ngendap,” katanya.
Pernyataan senada disampaikan Basri, salah satu anggota Lira, pihaknya mengaku kecewa dengan tanggapan kepala Dinkes.
“Saya kecewa selaku masyarakat Sampang dengan kinerja Dinkes yang seakan tidak ada kepedulian ke masyarakat kecil, sehingga ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat khususnya pemuda di Sampang,” tuturnya.
Ditambahkan, bukti dilapangan masih banyak orang Sampang berobata keluar daerah. Hal ini membuktikan bahwa kinerja dan pelayanan Puskesmas yang ada tidak maksimal.
“Kami terus akan mengawasi bagaimana kinerja Puskesmas yang ada di Sampang, untuk itu kami meminta dipertemukan dalam satu forum dengan semua kepala Puskesmas se kabupaten Sampang,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes setempat, Dr. Firman Setia Abadi menyatakan, Puskesmas melakukan managemen administrasi secara umum.
Pengawasan, pelayanan kesehatan yang berbasis kesehatan yang berdasar pada anggaran dana masing-masing wilayah puskesmas yang ditentukan oleh BPJS.
“Dalam 1 tahun, kami Dinkes menerima 44 M yang penggunaannya disesuaikan dengan regulasi dari pusat, sebanyak 605.000 orang miskin di Kabupaten Sampang Dana kapitasi itu ada, dan kami tidak berani melakukan serta memfungsikan dengan hal lain,” tururnya.
“Saya mencoba untuk membangun Puskesmas baru dan beli tanah tapi tidak diperbolehkan karena di batasi oleh prosedur,” imbuhnya lagi menutup pembicaraan. (Rasul/Jie)
Comment