Kapolres Jember Sambut Suka Cita Kemenangan Persaid Menjuarai Piala Menpora 2024

Foto: Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama bersama atlet dan official Persaid.

JEMBER, (News Indonesia) – Persatuan Sepak Bola Amputasi Djember (Persaid) membawa prestasi membanggakan. Kelompok sepak bola tersebut baru saja menggondol juara 1 Piala Menpora 2024.

Torehan apik itu disambut suka cita oleh Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi saat menerima kedatangan 16 atlet dan 4 official Persaid di Mapolres Jember, Senin (16/12/2024).

Dikemas dalam acara ramah tamah makan siang, Kapolres mendengarkan sepak terjang Persaid selama mengikuti Piala Menpora yang digelar sejak 13-15 Desember 2024.

Dibalik keterbatasan fisik, rupanya perjuangan atlet disabilitas Jember juga dibayangi masalah yang lainnya. Terutama, soal sarana dan prasarana yang dimiliki belum memenuhi standar.

Wakil Ketua Persaid Jember Sugianto mengatakan, salah satu atletnya sempat pernah meminjam tongkat/kruk teman lainnya lantaran tidak memiliki cadangan tongkat.

“Sempat ada yang patah, karena hanya itu yang dimiliki untuk bermain, kami harus pinjam milik pemain lain yang kualitasnya lebih bagus,” ujarnya.

Persaid kerap dibayangi problem kekurangan anggaran, bahkan beberapa hari sebelum berangkat mengikuti Piala Menpora mereka belum ada kesiapan dana sama sekali.

Beruntung, Kapolres dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jember Edy Budi Susilo memberikan support kepada Persaid.

“Kurang 5 hari kami menghadap Pak Kadis, beliau mensupport kami untuk akomodasi perjalanan tanpa beliau kami tidak bisa berangkat. Saya juga berterimakasih kepada Pak Kapolres yang telah mensupport kami dalam kompetisi Piala Menpora. Beliau sebelumnya juga pernah mensupport kami saat bertanding di Piala Kapolresta Malang beberapa bulan lalu,” urainya.

Di tengah segala keterbatasan, Sugianto berharap Pemkab Jember lebih memberikan perhatian kepada Persaid yang sudah banyak mengharumkan nama Jembar dengan prestasi.

“Kami tidak berharap banyak, hanya kami menginginkan adanya pemberdayaan untuk teman-teman dan juga sarana prasarana untuk lebih giat berlatih. Selama ini kami seadanya, bahkan ada yang dari jauh tidak bisa datang karena tidak memiliki anggaran untuk beli bensin, untuk beli minum saat latihan saja kami harus urunan,” ucapnya.

Dalam momen tersebut, Kapolres Bayu merasa bangga dengan prestasi yang diraih. Dia juga merasa terhormat dengan keinginan Persaid yang menginginkannya menjadi bapak asuh dari atlet disabilitas sepak bola.

“Saya sangat senang apabila ada pihak-pihak yang menganggap kami atau saya sebagai orang tua asuhnya, artinya saya bisa memberikan manfaat untuk orang lain dan itu merupakan sebuah kehormatan untuk saya,” ucapnya.

Kapolres menyebut, prestasi Persaid merupakan kebanggan bagi seluruh masyarakat Jember. Dia berkomitmen untuk bermitra dengan siapa pun untuk membawa kebermanfaatan bagi masyarakat.

“Kami dari Polres Jember berkomitmen untuk bisa bermitra dengan siapa pun termasuk teman-teman Persaid. Alhamdulillah wujud kerja sama kita bisa memberikan motivasi tersendiri buat Persaid sehingga tahun ini bisa meraih 2 penghargaan juara 1. Pertama, pada Hari Bhayangkara bulan Juli 2024 dan Piala Menpora di akhir tahun,” tuturnya.

Menujukkan komitmennya, Kapolres bertekad akan menggelar kompetisi sepak bola aamputasi tingkat Jawa Timur di Jember.

“Jika nanti pada Hari Bhayangkara kami masih bertugas di sini (Polres Jember), kami ingin memberikan kesempatan teman-teman disabilitas menjadi tuan rumah sepak bola di Jember,” katanya.

Perjalanan Persaid menggapai prestasi tidak terlepas dari dukungan David Handoko Seto, anggota DPRD Jember dari Partai NasDem.

Melalui istrinya, David mengatakan sejak dia mengawal pada tahun 2012 atlet Persaid kurang mendapatkan perhatian dari Pemkab Jember.

Namun dibawah naungan KH. Syaiful Rizal, atau biasa disapa Gus Syaif, dirinya mulai melakukan pendampingan terhadap disabilitas, hingga akhirnya pada 2014, bisa menjadi anggota DPRD Jember, dan berhasil menelurkan Perbup Disabilitas yang pertama kali di Indonesia untuk Kabupaten dan kota.

“Awalnya, teman-teman dari disabilitas terutama atlit Persaid ini tidak ada pendampingan, dan alhamdulillah suami saya pada tahun 2014 bisa duduk di gedung dewan sehingga bisa memberikan perhatian dan juga perhatian keberadaan teman-teman disabilitas,” kata Yuniarti Puji Astuti.

Kesuksesan yang diraih oleh atlet Persaid hari ini, kata Yuni, butuh keterlibatan semua pihak baik pemerintah mau pun swasta untuk memberikan support.

Comment