JEMBER, (News Indonesia) – Jajaran anggota Komisi D DPRD Kabupaten Jember melakukan kunjungan kerja ke Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pemkab Jember untuk mengetahui kondisi dan menginventarisir kebutuhan mitra kerjanya tersebut.
Dari kunjungan tersebut, Ketua Komisi D Sunarsi Khoris menemukan sesuatu yang urgen untuk segera mendapatkan perhatian. Yakni, gedung terbengkalai di bagian belakang Disnaker yang sempat ambruk.
Menurut Sunarsi gedung tersebut perlu mendapatkan perhatian serius di tahun 2025 nanti pada masa kepemimpinan bupati baru, Muhammad Fawait.
“Bupati yang baru ada PR (pekerjaan rumah) untuk melanjutkan gedung Disnaker,” tuturnya usai kunker, Selasa (17/12/2024).
Mengapa renovasi gedung sangat penting? Sebab, kata Sunarsi, hal itu tidak terlepas dari visi misi Gus Fawait yang ingin menuntaskan kemiskinan di Jember.
Melalui gedung yang dulunya menjadi aula tersebut, banyak kegiatan yang bisa dilakukan salah satunya pelatihan dan sosialisasi untuk pencari kerja yang rata-rata adalah pemuda.
“Kalau pemuda dilatih terkait dengan kerja dan buruh migran itu ada sosialisasi, mereka bisa sadar memiliki pemahaman sehingga ketika pergi ke luar negeri berangkatnya tidak ilegal karena terstruktur ada pelatihan dari Disnaker untuk persiapan bagi calon tenaga kerja,” ujarnya.
Sunarsi menambahkan, untuk mengatasi kemiskinan Disnaker juga perlu digelontor dengan anggaran yang lebih besar dari saat ini untuk memperbanyak pelatihan dan sosialisasi agar memiliki life skill di masa depan.
“Kalau pemdua difasilitasi untuk kerja di Jember, pemuda tidak akan lari dari Jember. Pak bupati kita juga kan pemuda, otomatis akan sangat memperhatikan anak muda,” ucapnya.
Disnaker menurut Sunarsi merupakan sektor penting dalam mengurangi kemiskinan di Jember. “Kalau pemuda dilatih life skillnya mereka kan tidak harus bekerja ke luar negeri, tidak harus mencari pekerja tetapi bisa menciptakan pekerja sendiri dan membuka pekerjaan bagi yang lain. Yang utama adalah menciptakan pekerjaan bagi dirinya sendiri,” tandas Sunarsi.
Kepala Disnaker Suprihandoko berharap banyak dengan kunjungan Komisi D ke kantornya. Ia juga mendukung para anggota dewan yang ingin membantu menganggarkan perbaikan gedung Disnaker.
“Saya sangat mendukung, karena kalau kita yang mengajukan belum tentu dapat, kita tahun kebijakan anggaran itu dari atas tapi kalau didukung DPRD Komisi D kami mengapresiasi karena gedung tersebut sangat kami butuhkan,” jelasnya.
Suprihandoko menuturkan, gedung sebagai aula sangat dibutuhkan lantaran Disnaker kerap menampung dan memfasilitasi para pencari kerja.
Terlebih, ketika sudah ada perselisihan antara pengusaha dengan serikat pekerja. Biasanya, pekerja tidak mau dimediasi sendiri tetapi juga mengajak serta teman-teman anggota serikat pekerjanya.
“Kami membutuhkan ruang yang cukup besar untuk melakukan proses mediasi tersebut, sehingga mutlak gedung itu kami butuhkan,” imbuhnya.
Meski baru setahun memimpin Disnaker, Suprihandoko mengklaim tahu mana skala prioritas yang menjadi kebutuhannya.
Menurutnya, kebutuhan lowongan pekerjaan dan peningkatan kompetensi serta profesionalisme para pencari kerja adalah prioritas. Sebab, katanya, faktor tersebut bisa memberi dampak buruk jika tidak dimiliki oleh para pencari kerja.
Oleh sebab itu, ia mendukung dan berharap banyak kepada Komisi D yang mengusulkan adanya anggaran tambahan untuk Disnaker.
“Dampaknya terhadap sosial, ekonomi, ketertiban, dan ketentraman masyarakat. Jadi kalau dia tidak punya skill, tidak punya pekerjaan akan berisiko sekali. Untuk itu kami memprioritaskan lebih banyak melatih dan menempatkan para pencari kerja di tempat yang sesuai dengan pesanan perusahaan,” pungkasnya.
Comment