Pantai Keris Masih Dikelola Swadaya Pemuda, Belum Tersentuh Perhatian Pemerintah Desa

Pengunjung saat menikmati indahnya wisata pantai keris yang berlokasi di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura. (Foto: FB Pantai Keris)

SUMENEP, (News Indonesia) — Wisata Pantai Keris yang berlokasi di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, saat ini tengah menjadi buah bibir di masyarakat.

Bentuk pantai yang unik mirip ‘Keris’ dengan panorama di sekeliling pantai yang indah membuat pantai yang satu ini mulai digandrungi. Sebab, sangat berpotensi untuk berkembang.

Pantai yang terletak di bagian barat Pulau Poteran ini juga sejalan dengan simbol filosofis Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris.

Awal mula Pantai Keris menjadi perbincangan hingga viral di media sosial tak lepas dari peran serta sejumlah pemuda. Berkat kegigihan dan kejelian mereka, pantai yang semula terkesan biasa saja disulap menjadi pantai bernilai ekonomis.

Berbekal keterbatasan, para pemuda ini mulai menerapkan langkah lewat swadaya seadanya untuk membangun, Pantai Keris’ hingga seperti sekarang.

Hal itu dilakukan, untuk memberikan kehangatan bagi pengunjung atau wisatawan yang ingin mengabadikan momen saat berada di sana.

Terlebih, di sekitar tempat ini sudah berjajar pohon mangrove, tentu akan sangat bernilai nan memanjakan mata. Meski sebenarnya, tanpa spot apapun Pantai Keris sudah diakui sangat instagenic.



Untuk destinasi wisata keluarga, pantai ini juga sangat cocok. Sebab, banyak bintang laut, siput laut, dan aneka biota laut lainnya yang dapat dengan mudah ditemukan. Bila air surut, pengunjung bahkan bisa mencari rajungan, belicar, kerang dan lain-lain.

Waktu terus berlalu silih berganti pengunjung terus berdatangan bahkan Pantai Keris tambah ramai meski fasilitas masih alakadarnya. Gazebo masih proses pembangunan dengan dana swadaya pemuda, tempat-tempat selfi lain semua masih dalam proses ditengah waktu senggang, dan dengan keterbatasan bahan.

Bahkan renovasi jembatan yang kini sudah bisa dilalui pengunjung meski sangat sederhana tetapi tetap aman (safety) untuk dilalui pengunjung, itu semua atas gotong royong kelompok pemuda bersama masyarakat, yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Namun demikian, apa yang dilakukan pemuda dan masyarakat hingga saat ini masih belum mendapat perhatian dari pemerintah.

“Pokdarwis sejauh ini masih mengandalkan kekuatan swadaya pemuda bersama dengan masyarakat,” kata tokoh pemuda setempat, yang juga bagian dari Pokdarwis Pantai Keris, Thawil Asnawi. Kamis (13/8/2020).

Thawil mengaku, sebelumnya sudah pernah sowan kepada Kades Gersik Putih, dan pihak-pihak terkait untuk meminta restu mengenai terbentuknya Pokdarwis. Bahkan, meminta sejumlah nama aparatur desa untuk terlibat didalamnya.

“Pada saat itu, semua menyetujui terbentuknya Pokdarwis. Tetapi sejauh ini masih belum ada respon yang menggembirakan, padahal masyarakat sudah sangat bergembira menyambut lahirnya Gersik Putih sebagai desa wisata,” tegasnya.

Pengunjung saat menikmati indahnya wisata pantai keris yang berlokasi di Desa Gersik Putih, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura. (Foto: FB Pantai Keris)

Namun begitu, Thawil masih menyakini bahwa desa sebenarnya juga memiliki cita-cita luhur untuk membangun pariwisata agar membuat desa semakin lebih maju.

“Saya masih yakin desa akan mendukung Pantai Keris untuk maju. Pantai Ini sudah jelas jadi primadona di Sumenep, respon wisatawan bahkan sangat bagus di tengah terbatasnya fasilitas, ini kan luar biasa, akan sangat disayangkan jika Pantai Keris ini terbengkalai hanya karena Pemdes tidak paham apa itu Pokdarwis,” tegas Thawil.

“Saya yakin, Pantai Keris ini adalah mimpi dan harapan seluruh warga desa, jangan sampai mereka kecewa pada Pemerintah Desa,” harapnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Gersik Putih, Muhab menyatakan, pada dasarnya Pemdes sudah berencana untuk membangun ‘Pantai Keris’. Namun, harus dimulai dengan pelan tapi pasti.

“Intinya tetap akan kita support. Sebelumnya sudah pernah dikumpulkan untuk membahas hal itu ke balai desa,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini.

Namun demikian, ia tidak menampik jika hingga saat ini pihaknya masih belum memberikan support untuk pengembangan destinasi wisata tersebut.

“Memang belum ada support untuk itu. Mari urun rembuk kembali, kita kaji bersama bagaimana enaknya,” tandasnya. (*)

Comment