PAMEKASAN, (News Indonesia) – Ribuan masyarakat Pamekasan, Madura, Jawa Timur yang tergabung dalam Aliansi Ulama Madura (Auma). Laskar Pembela Islam (LPI) dan Front Pembela Islam (FPI) menggelar Istighasah bersama di Lapangan Pendopo Rongkosukowati, Senin (22/01).
Istighasah bersama itu digelar sebagai tasyakuran atas di tutupnya lima tempat karaoke di Gerbang salam yang di duga menyediakan minuman keras (Miras) dan terindikasi sebagai tempat prostitusi.
Diantara lima tempat itu diantaranya. King One. Hotel Putri, Dapur Desa, Kampung Kita, Puji Asera.
Laskar Panglima FPI Kh Abd Aziz menjelaskan semua tempat karaoke di Gerbang salam semuanya sudah resmi ditutup. Penutupan itu dilakukan oleh Satpol PP. Polres Pamekasan dan di saksikan Oleh Wakil Bupati Pamekasan (Khalil Asy’ari), Plt Sekda Pamekasan (Muhammad Alwi).
“Tempat karoeke yang berisin dan tidak berisin semua di tutup,” jelasnya.
Abd Aziz menambhakan, jika dikemudian hari sudah melanggar atau pun buka lagi, masyarakat agar tidak tinggal diam, masyarakat harus melaporkan langsung.
Baca Juga: Pasar Palengaan Dikeluhkan Warga, Komisi II DPRD Pamekasan Angkat Bicara
“Apabila di kemudian hari melanggar perjanjian yang dari awal, masyarakat di persilahkan untuk melaporkan kembali,” tegasnya.
Lanjutnya, umat islam bersama sama akan menegakkan keadilan secara tuntas.
“Jika buka maka umat islam turun jalan untuk menegakkan keadilan,” tegasnya.
Sementara itu Kapolres Pamekasan AKBP Teguh Wibowo menyampaikan kegiatan istighwasah yang diikuti para tokoh itu berjalan dengan lancar.
“Alhamdulillah acara ini berjalan dengan Lancar,” ujarnya.
Kapolres menghimbau agar semua masyarakat ikut andil dalam menegakkan kebenaran. Apa lagi hal itu mencinderai Gerbang Salam.
“Mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk melaporkan tempat yang terindikasi prostutusi,” Imbuhnya.
Teguh meminta jika ada tempat yang terindikasi jadi jarang prostitusi untuk segera melakukan pelaporan ke polres atau polsek terdekat.
“Polisi akan melakukan penindakan,” tegasnya.
Masyarakat jangan main hakim sendiri. Pasrahkan semuanya kepada yang berwenang.
“Jangan ragu, Jadi tolong masyarakat jangan main hakim sendri,” tutupnya. (Mul/Min)
Comment