PAMEKASAN, (News Indonesia) – Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) IAIN Madura memberikan santunan kepada 100 anak Yatim dan kaum dhuafa’ di Auditorium Kampus IAIN Madura. Kamis (4/10/2018).

Dalam acara yang bekerjasama dengan Lazismu Pamekasan, Moh Elman selaku Ketua UPZ IAIN Madura mengatakan bahwa penggelaran santunan terhadap 65 anak Yatim. 35 kaum Dhuafa dan 50 abang tukang becak sebagai bentuk mensucikan hati dan membagikan sebagian rezikanya untuk para orang yang membutuhkan.

“Sucikan hati dengan berbagi, menyalurkan sebagian harta yang kita punya untuk orang yang membutuhkan,” ungkap Elman.

Lebih lanjut Elman menyebut, kadang kala orang yang sudah mempunyai banyak harta dan rezeki berlimpah membuat ia lupa untuk bersedokah. Padahal semua orang pasti tahu manfaat dan nilai pahala dari sedaqoh sendiri sangat besar dan bisa berlipat ganda.

“Kadang meskipun kita punya uang tapi lupa untuk bersedaqoh, berinfaq, maka kami datang atas nama UPZ untuk menjadi lembaga yang mengingatkan kita untuk berbagi,” imbuhnya.

Sementara itu, Rektor IAIN Madura Mohammad Kosim menyampaikan bahwa pihaknya mempunyai keinginan besar agar kegiatan santunan terhadap anak yatim dan dhuafa digelar setiap bulan.

Kosim mengajak untuk para civitas akademika IAIN Madura menyisihkan sedikit uangnya untuk berbagi dan kemudian nantinya akan disalurkan kepada orang yang membutuhkan.

“Saya ingin di kampus ini setiap bulan bisa menyisihkan Rp 2.000 dari semuanya. Baik oleh warga kampus, Mahasiswa, Dosen dan karyawan,” ajaknya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Alumni (IKA) IAIN Madura Ismail mengapresiasi atas terselenggaranya santunan anak Yatim dan kaum Dhuafa. Ia menyebut santunan perlu terus dilakukan karena akan banyak manfaat yang dirasakan. Semua akan mengerti pentingnya berbagi dengan sesama.

“Mahasiswa perlu diajak, mahasiswa perlu diajari tentang sedekah agar kelak setelah lulus hidup di masyarakat tahu tentang arti berbagi dengan orang yang membutuhkan,” tandasnya. (AQ/Dewi)