SUMENEP, (News Indonesia) – Orang tua mana yang tidak bangga, saat nama putrinya disebut dalam deretan nama peraih ranking kelas, bahkan mampu menyisihkan para santri berprestasi lainnya.

Syofiatul Hasanah putri pasangan Syaiful Anang dan Yuliatin, warga Desa Jate, pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Jawa Timur, ini menorehkan sejarah baru sebagai anak pulau, namanya nangkring pada posisi teratas dalam pembacaan ranking kelas X Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Madrasah Aliah Putri, Nurul Islam Karangcempaka Bluto.

“Alhamdulillah anak saya berhasil meraih ranking 1, ini prestasi luar biasa yang patut di syukuri,” ujar Syaiful Anang ayahanda Sofi, Sabtu (30 Desember 2017), usai acara penerimaan buku raport kepada media ini.

Pria yang akrab disapa Ipul berharap, semoga prestasi ini menjadi penyemangan untuk putrinya, agar terus tekun dan giat belajar.

“Semoga kebanggaan ini dapat dipertahankan putri saya, tambah rajin belajar, rajin ibadah dan semoga menjadi anak yang sholehah,” harapnya.

Selain Sofi, nama Ulfatul Aqliyah, putri pasangan Sunardi Failani dan Busiati juga menambah koleksi prestasi santri asal pulau Giliraja.

Ulfa yang duduk di bangku kelas XI IPA MA Nuriska Putri ini meraih ranking 1 di kelasnya. “Syukur Alhamdulillah, ini merupakan tahun kedua anak saya meraih ranking kelas,” katanya dengan bangga.

Bahkan yang mengejutkan, selain merain ranking kelas, Alumni MTs Nurul Huda Banbaru ini pun, dinobatkan sebagai bintang pelajar.

“Iya mas, bintang pelajar tahun ini, disematkan kepada anak saya, semoga prestasi ini dapat dipertahankan, tetap rendah hati dan tekun belajar,” tandas Cak Nardi.

Kepala Sekolah MA Nurul Islam, M Taufiq dalam sambutannya menyampaikan, lembaga pendidikan yang ia pimpin, terus berinovasi dan berusaha secara total untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak didiknya.

“Pendidikan terbaik akan terus kita berikan, termasuk dengan selalu berinovasi,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Islam Karangcempaka KH Ilyasi Siraj di hadapan wali santri menyampaikan, akan terus mendidik santrinya dengan ilmu dan prestasi, karena baginya pendidikan merupakan modal menggapai cita-cita.

“Pendidikan merupakan modal untuk meraih cita-cita, makanya kami tidak akan menjadikan santri hanya sebagai tukang baca tahlilan, tapi harus berprestasi,” tuturnya.

Mantan anggota DPR-RI ini menegaskan, Nurul Islam sudah banyak melahirkan alumni yang berprestasi, hampir disetiap lini, alumni dapat mengisi posisi apapun, karena kita selalu mengajarkan menjadi santri yang ulet dan berprestasi.

“Santri dan Alumni Nurul Islam dihimbau untuk terus berada dalam Ahlussunnah wal jamaah, Nurul Islam tidak akan tanggung-tanggung dalam mendidik santri,” tukasnya. (Full/Indah/Jie)