Temui Ratusan JCH, Bupati Hendy: Semoga Berangkat Sampai Pulang Diberi Keselamatan

Foto: Bupati Hendy Siswanto dan jajaran menggelar doa bersama pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Jember

Foto: Bupati Hendy Siswanto dan jajaran menggelar doa bersama pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Jember

JEMBER, (News Indonesia) – Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Jember akhirnya bisa berangkat menjalankan ibadah ke tanah suci Makkah setelah selama 2 tahun tertunda akibat pandemi Covid-19.

Bupati Jember Hendy Siswanto berkesempatan bertemu dengan para jamaah yang tergabung dalam 3 kelompok terbang, yakni kloter 24, kloter 26, dan kloter 27 pada Rabu, (15/06/2022) di Balai Serba Guna.

Kepada para jamaah Bupati Hendy menyampaikan, agar bisa menjaga kesehatan di tanah arab mengingat saat ini dikabarkan cuaca di Arab Saudi selain panas juga sangat ekstrim.

“Saya berpesan, semoga berangkat sampai pulang kembali ke Jember bisa diberi keselamatan dan selalu menjaga kesehatan selama beribadah haji. Saat ini di Makkah kondisi cuaca sangat ekstrim dan panas, kepada jamaah agar tetap memakai masker meski Covid sudah melandai, hal ini untuk mengantisipasi debu,” kata Bupati didampingi Wabup Gus Firjaun, dan KH Abdul Muqit Arief.

Sejatinya jumlah jamaah haji asal Jember yang berangkat mencapai 2000 lebih namun, kata bupati, jumlahnya berkurang banyak karena adanya regulasi.

“Sebenarnya ada 2000 jamaah haji kita, cuma karena ada regulasi pembatasan usia dan kesehatan jumlahnya menjadi 905 orang,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Jember, Muhammad mengatakan, jamaah calon haji akan berangkat dari Jember pada tanggal 20-22 Juni menuju ke Surabaya. Di sana, ratusan jamaah haji akan terlebih dahulu menjalani swab di asrama haji.

“Sudah ready yang mau berangkat 905 orang jamaah, mudah-mudahan saat swab di asrama haji nanti semuanya negatif dan bisa berangkat ke tanah suci,” ujarnya.

Ditanya soal kemungkinan adanya jamaah yang positif saat swab, Muhammad menyatakan jamaah tersebut tetap bisa berangkat namun harus menjalani karantina terlebih dahulu. Jika memungkinkan, keberangkatannya akan disatukan dengan kloter lain dibelakangnya.

Taufik, salah satu jamaah calon haji asal Kecamatan Semboro saat ditemui media ini mengatakan, sesuai jadwal sebenarnya dia berangkat haji pada tahun 2020 kemarin namun karena pandemi baru bisa beribadah haji di tahun ini.

“Saya mendaftar haji itu tahun 2011 dan bisa melunasi biaya berangkat haji pada tahun 2019. Harusnya berangkat tahun 2020 tapi karena Covid baru bisa tahun ini beribadah haji,” tuturnya.

Taufik menyebut, biaya haji pada tahun ini ada kenaikan. Biaya haji yang dilunasinya pada tahun 2019 sebesar Rp 37 juta, namun saat pemberangkatan tahun 2022 ini biaya berangkat naik haji menjadi Rp 42 juta. Tetapi, dia tidak khawatir jamaah haji tidak perlu menambah biaya tambahan karena sudah di subsidi oleh pemerintah. (*)

Comment