PHBS Berjalan Baik, Kecamatan Sukorambi Targetkan Zero Stunting Tahun Depan

Foto: Tim monitoring evaluasi melakukan tanya jawab dengan tim kesehatan keliling Desa Jubung.

Foto: Tim monitoring evaluasi melakukan tanya jawab dengan tim kesehatan keliling Desa Jubung.

JEMBER, (News Indonesia) – Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang telah diterapkan warga Desa Jubung membuat desa tersebut terpilih mewakili Kecamatan Sukorambi dalam lomba desa yang diinisiasi PKK Kabupaten Jember.

Camat Sukorambi Gaguk Budi Santoso usai mendampingi tim monitoring evaluasi terpadu PKK Sehat Lestari Berencana menyampaikan, perubahan perilaku masyarakat di Sukorambi kian baik dengan penerapan PHBS.

Sebelumnya, banyak warga yang buang air besar di sungai, namun dengan perubahan perilaku tersebut jumlahnya kini berkurang drastis.

Seiring perubahan perilaku ini, tim monitoring evaluasi menilai Jubung sebagai desa yang sukses dalam menerapkan PHBS. Gaguk pun kian optimis, tahun depan bisa menolkan angka stunting di Sukorambi.

“Melihat penilaian yang dilakukan tim monev PKK Kabupaten Jember di Desa Jubung dimana banyak perubahan perilaku masyarakat yang sudah PHBS, kami bangga dan optimis Kecamatan Sukorambi tahun depan bisa zero stunting,” ujarnya. Kamis, (17 November 2022).

Terpilihnya Desa Jubung sebagai perwakilan tidak terlepas dari kesiapan desa dalam menghadapi lomba, seperti adanya pelayanan Posyandu, tim kesehatan keliling (Kesling) yang intens memberikan sosialisasi PBHS ke warga Jubung.

“Kami melihat tim yang ada sangat siap, gebrakannya juga nyata dan bisa kita lihat hasilnya. Saya berharap desa lain di Kecamatan Sukorambi juga bisa melakukan hal yang sama, karena tahun depan juga ada penilaian dan akan kita gilir desa-desa yang layak,” ungkap Gaguk.

Sementara, Kepala Desa Jubung Bhisma Perdana menyatakan, implementasi penerapan PHBS di tengah masyarakat salah satunya yakni adanya jamban di setiap rumah warga, yang turut menjadi penilaian tim monitoring evaluasi.

Bhisma mengungkapkan, selama menjabat kades dia berupaya agar warganya memiliki jamban sendiri di rumahnya agar tidak BAB di sungai. Tahun 2023 Bhisma meyakini seluruh warganya akan memiliki jamban di rumah karena dari perhitungannya saat ini jumlah warga yang tidak memiliki jamban tidak lebih dari 3 persen.

“Dari 3000 KK, tidak lebih dari 3 persen yang belum memiliki jamban, dan tahun depan akan kami tuntaskan. Kami bersyukur, PKK dan Dasa Wisma di desa kami bekerja dengan baik sehingga PHBS di lingkungan masyarakat juga mempengaruhi angka stunting di desa,” katanya.

Bicara stunting, upaya Bhisma dalam memerangi kondisi cacat/kelainan pada anak ini patut diapresiasi. Saat ini jumlah stunting di Desa Jubung hanya tinggal 2 orang saja, setelah sebelumnya sempat mencapai angka 30 penderita stunting dalam kurun 3 tahun terakhir. (*)

Comment