Kecewa Tidak Diperhatikan Hendy Siswanto, Perkumpulan Guru Madrasah Putuskan Dukung Gus Fawait

Foto: Perkumpulan guru madrasah memutuskan mendukung Gus Fawait di Pilkada Jember.

JEMBER, (News Indonesia) – Jajaran pengurus PGMI (Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia) Jember mendatangi Posko Rumah Cinta Gus Fawait-Djoko Susanto untuk menyatakan dukungannya memenangkan calon nomor urut 02 tersebut.

Dalam pertemuan yang berlangsung Kamis (24/10/2024), para guru madrasah menyampaikan uneg-uneg kepada Gus Fawait.

Ketua PGMI Jember Sahrawi dengan gamblang mengatakan guru madrasah selama kepemimpinan Hendy Siswanto tidak pernah mendapatkan perhatian.

“Selama ini guru madrasah bisa dikatakan dimarjinalkan. Kami pernah melayangkan surat 3 kali melalui Sekda dengan jeda yang tidak sebentar tentang 1-2 bulan, tidak ada respon padahal tujuan kami ingin silaturahmi sharing bagaimana nasib guru madrasah. Ditemui saja tidak apalagi tindak lanjutnya ya tidak diperhatikan, itu lah kamu kecewa betul,” urainya.

Perhatian yang diminta guru madrasah sebenarnya tidak muluk-muluk. Mereka berharap pemerintah memberikan insentif untuk keringatnya.

“Kami tidak muluk-muluk, tidak usah honor, insentif saja kami terima. Kalau insentif kan tingkatnya di bawah, honor ditengahnya baru diatasnya ada gaji. Yang penting guru madrasah diperhatikan ada insentif, tidak tahu kemampuan APBD berapa, kita tidak menuntut harus sekian. Dikasih 200 ribu kita terima, syukur-syukur lebih,” harapnya.

Dari dilema ini, Sahrawi dan kawan-kawan akhirnya mulai menentukan pilihan dan berpikir jika yang tau problem di madrasah adalah orang yang pernah berkecimpung di madrasah.

Tentu saja, pilihan jatuh kepada Gus Fawait seorang santri yang jelas pernah duduk di bangku madrasah.

Sahrawi memberi contoh, kabupaten tetangga Lumajang yang bisa memberikan insentif kepada guru madrasah.

“Lumajang saja bisa. Sejak tahun 1995 jadi guru sepeser pun saya tidak pernah merasakan APBD kepada guru madrasah,” imbuhnya.

Demi memuluskan langkah Gus Fawait menjadi bupati, Sahrawi meminta rekan-rekannya barisan guru madrasahuntuk memberikan edukasi dan sosialisasi seluruh lapisan bawah.

“Insha Allah inilah solusi kita (mendukung) Gus Fawait agar nasib kami bisa terakomodir kesejahteraannya,” pungkasnya.

Mendengar hal tersebut Gus Fawait langsung menimpali.

Menurutnya, tidak mengherankan jika pemerintah lumajang sangat perhatian dengan guru madrasah sebab bupatinya adalah seorang santri.

“Kenapa Lumajang bisa (beri insentif) padahal APBDnya jauh lebih kecil dari Jember? karena bupatinya santri lulusan madrasah,” sahutnya.

Kader Partai Gerindra itu pun menenangkan guru madrasah sebab, program untuk menyejahterakan guru madrasah mulai lembaga pendidikan tingkat dini sampai atas telah diakomodir ke dalam visi misinya menjadi bupati.

Comment