KOTA BATU, (News Indonesia) –
Peredaran minuman keras (miras) di wilayah hukum kota Batu, bukan hanya menyasar kalangan orang dewasa saja tetapi sudah menyasar seluruh elemen masyarakat, termasuk pelajar. Tidak sedikit pelajar SD, SMP dan SMA yang menjadi korban miras.
Puriyadi Kepala SMA Muhammadiyah saat ditemui usai acara sosialisasi empat pilar MPR RI yang berlangsung di gedung PPPPTK PKN dan IPS, kota Batu, Selasa (28/8/2018) siang mengatakan miras sekarang ini tidak hanya dikosumsi oleh orang dewasa tetapi sudah merambah pelajar SD hingga SMA.
Mereka mengkonsumsi miras secara terang-terangan, lantaran barang tersebut mudah didapatkan diwarung-warung, toko- toko dijual secara bebas.
“Untuk itu kami meminta kepada pemerintah bersikap tegas kepada penjual miras oplosan maupun tidak, sebab peredarannya sangat menganggu kelangsungan genarasi muda, apalagi pelajar yang menjadi harapan bangsa telah ternodai gara-gara miras,” kata Puriyadi.
Baca Juga: Kabar Gembira, Prodi PAI IAIN Madura Terakreditasi A
Puriyadi yang juga menjadi Ketua RT di Desa Punten Kecamatan Bumiaji, menyebut peredaran miras telah banyak dijumpai di warung-warung tanpa ada pengawasan dari pemerintah, padahal sudah ada perda yang mengaturnya.
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut dimaksudkan agar nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar menjadi perilaku sehari-hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama generasi muda.
“Ini terutama yang perlu diperhatikan, lingkungan sosial, yang saya riskan sekali, tidak ada keseimbangan antara pendidikan karakter yang diterapkan dengan biaya bermilyar-milyar’ dari SD, SMP dan SMA tapi sementara dari dipihak lain tidak mendukung, ini kurang bagus,” kata Puriyadi.
Pernyataan Puriyadi ini menyusul adanya stetmen Wahyudin Wakil ketua MPR RI dalam sambutannya menyebut bahwa sosialisasi empat pilar MPR itu dimaksudkan agar menjadi perilaku yang benar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Mahyudin, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, dihadapan sekitar 200 undangan yang terdiri dari guru-guru, KNPI dan tokoh masyarakat itu meminta agar peserta undangan dan masyarakat dapat tumbuh sikap anti korupsi, anti pungli, gotong royong, tepa selira, toleransi, serta mentaati peraturan berlaku.
“Jangan menyebarkan berita hoax, jangan menyebarkan ujaran kebencian. Apalagi kita sebentar lagi akan ada agenda Pileg, Pilpres. Taatilah peraturan yang berlaku, agar Indonesia tetap aman dan kondusif,” jelasnya. (Wiyono/Jie)
Comment