BANYUWANGI, (News Indonesia) – Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Wakil Bupati Banyuwangi, Yusuf Widiatmoko, meresmikan Doesoen Kakao, yakni sebuah destinasi wisata baru di Banyuwangi. Doesoen Kakao atau Coklat yang terletak di wilayah perkebunan PTPN XII kecamatan Glenmore, Banyuwangi ini yang menawarkan wisata edukasi coklat, Rabu (16/11/2017).
Kunjungan yang awalnya dijadwalkan ke pabrik gula Glenmore (IGG) akhirnya tidak jadi.
Sebelumnya menteri Rini Sumarno berkunjung ke kabupaten Jember dan rencana melanjutkan kunjungan ke IGG dengan Helly kopter tersebut akhir tidak jadi,dan kunjungan dilanjutkan via darat menuju Glenmore.Tetapi langsung menuju Doesoen Kakao kebun Kendenglembu Glenmore.
Doesoen (dusun) Kakao ini terletak di areal perkebunan kakao seluas 1.500 hektar. Dari sinilah kakao-kakao Banyuwangi diproduksi yang kemudian diolah menjadi cokelat yang dipasarkan di berbagai daerah dan negara Menteri Rini memuji Banyuwangi memiliki destinasi wisata agro, Doesoen Kakao.
Destinasi ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi bagi wisatawan tapi juga bisa jadi tempat pembelajaran tentang komoditas coklat.
“Disini ternyata memiliki berbagai jenis coklat, bahkan ada coklat edel, jenis terbaik di dunia. Ini sangat tepat untuk wadah pembelajaran dan jadi pusat pengembangan coklat. Masyarakat bisa belajar tentang cokelat dan potensi cokelat ke depan,” kata Rini.
Cokelat Glenmore memang dikenal sebagai salah satu kualitas terbaik dunia, yakni jenis Edel. Bijinya berwarna putih, beda dari biji kakao pada umumnya yang berwarna keunguan. Kadar lemaknya rendah dan tidak mudah leleh.
Rasa cokelatnya cenderung asam buah-buahan, dan after taste-nya menghasilkan rasa madu. Rini pun berharap agar PTPN terus mengembangkan potensi coklat.
Menurutnya, tanaman cokelat merupakan salah satu komoditas perkebunan dengan harapan usaha yang sangat baik terutama di pasar internasional. Kebutuhan cokelat terus meningkat hingga pangsa ekspornya terbuka luas.
“Makanya saya selalu bilang PTPN XII dan PTPN PTPN lain kalau memiliki area, bisa digunakan untuk mengembangkan tanaman cokelat. Karena potensi ke depannya cokelat mempunyai harapan usaha yang sangat bagus, nilainya secara internasional akan makin baik, kebutuhannya meningkat terus,” ujarnya.
Dengan mengunjungi destinasi wisata ini, pengunjung bisa menikmati suasana sejuknya udara perkebunan kakao dan karet. Selain itu, pengunjung dapat berwisata kuliner menjajal menu makanan dan minuman yang serba terbuat dari cokelat.
Seperti, pisang crispy topping cokelat, minuman cokelat panas, permen cokelat, dan masih banyak lagi.
“Kebanyakan kami ekspor ke Jepang, Jerman, Perancis, Italia, Amerika, Malaysia, dan Singapura. Namun juga kami olah sendiri jadi permen cokelat untuk oleh-oleh wisata,” jelas manajer Kebun Kendeng Lembu, Titon Tantular. (Har/Jie)
Comment