DKPP Sumenep Lakukan Pendataan Tanaman Padi Terendam Banjir

Foto: Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid (Dua dari kiri) saat meninjau langsung lahan pertanian yang terdampak banjir di Desa Patean, Kecamatan Batuan, Sumenep

SUMENEP, (News Indonesia) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, mulai melakukan pendataan tanaman pagi yang terendam banjir di sejumlah kecamatan.

Hal itu dilakukan akibat curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir yang mengakibatkan tanaman pagi terendam air.

Akibatnya, sejumlah titik lahan pertanian di Kabupaten Sumenep terancam gagal panen.

Pasalnya, genangan air hujan tingginya rata-tata mendekati satu meter dari permukaan tanah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep, Chainur Rasyid, mengaku sudah melakukan pendataan dan pemantauan langsung ke sejumlah lokasi persawahan petani yang terdampak banjir.

“Banjir terparah melanda lahan padi di Desa Sendir, Kecamatan Lenteng, diketahui ketinggian air hampir mencapai paha orang dewasa,” ujarnya. Jum’at (15/3/2024).

Baca Juga: Tiga Raperda Usul Prakarsa DPRD Sumenep Digarap Awal Tahun

Namun, kata pria yang akrab disapa Inong itu, genangan air masih lebih tinggi tanaman padi sehingga tidak begitu berdampak pada kerusakan tanaman.

Menurut Inong, selama tiga hari ini curah hujan memang cukup tinggi. Akibatnya banyak lahan pertanian yang terdampak. “Mudah-mudahan cepat menyusut,” harap Kepala DKPP Sumenep.

Menurutnya, para petani yang terdampak banjir dan cuaca ekstrem merupakan warga yang telah tergabung dalam kelompok tani di Desa Nambakor dan Patean Sumenep.

“Lokasi persawahan itu, merupakan lahan pertanian yang kerap menjadi langganan banjir setiap musim penghujan,” tukasnya. (*)

Comment