PROBOLINGGO, (News Indonesia) – Progres pengerjaan proyek nasional jalan tol Pasuruan – Probolinggo (Paspro) seksi 1-2-3 dari STA.0 Grati sampe Leces untuk lahan sudah mencapai 99%, kontruksi mencapai 85,125%. Sedang untuk jembatan sebanyak 33 sudah terlaksana 22 jembatan, sisanya masih dalam proses pengerjaan. Sementara progres fisik tol Paspro seksi 1-2-3 sudah tinggal penyelesaian, untuk kontruksinya tinggal tahap finishing.
Hal tersebut diungkap oleh Agus Minarno, ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian PUPR yang diberi wewenang melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Paspro, Kamis (19/7).
“Untuk pengerjaan kontruksi tol Paspro seksi 1-2-3 ada tambahan lahan seluas 18 hektar. Untuk jembatan target bulan Agustus sudah selesai dengan catatan faktor cuaca angin bisa terkendali,” Jelasnya.
Agus Minarno juga menyampaikan, untuk sarana dan prasarana masih pembuatan pintu gerbang di Leces sudah 60%, sedang pembangunan kantor gate sudah 100%. Untuk simpang susun Probolinggo barat di Muneng, dan simpang susun Tongas ada penambahan lahan untuk kontruksi sekitar 4 -5 hektar.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Ras di Jember Mulai Turun
“Pembuatan marka jalan, rambu rambu, dan guadril target oktober selesai. Pengerjaan Tol Paspro seksi 1-2-3 yang terdampak infrastruktur ada 93 titik, seperti Jalan Desa, Jalan Kabupaten, Pengairan, dalam hal ini Pemkab Probolinggo sudah mengambil langkah,” terangnya.
Menurutnya, hingga saat ini ada beberapa titik terdampak infrastruktur tol Paspro seksi 1-2-3 tersebut sudah dilakukan perbaikan. Setiap pekan yang terdampak infrastruktur tol Paspro akan ditinjau dari tim, Kementerian PUPR, Trans Java, PT. Waskita, dan Instansi terkait lainnya.
“Agustus mendatang akan melakukan suevey dampak infrastruktur. Target perbaikan dampak infrastruktur sampai akhir Desember 2018. Estimed untuk kontruksi jalan top paspro 1-2-3 kurang lebih 2 triliun, untuk lahan 1,2 triliun,” sebutnya.
Disinggung pembangunan jalan tol Paspro seksi IV, Agus Minarno mengatakan, untuk tol Paspro seksi IV, seluas 130 ha, sekitar 1600 bidang termasuk Tanah Kas Desa (TKD) atau aset dari Clarak sampai Suko Kecamatan Maron sepanjang 13,7 km, sudah dilakukan konsultasi publik dan sudah terbit penetapan lokasi (penlok) dari Gubernur Jawa Timur, dengan Surat Keputusan Gubernur nomor 188/245/KPTS/013/2018.
Prosesnya, pelaksanaan pengukuran lahan mulai Agustus 2018. Untuk tol Paspro seksi IV ini lahan yang terdampak untuk pemukiman hanya 2%, sedang yang lainnya 98% adalah berupa sawah dan ladang. Target selesai pengerjaan lahan akhir 2018, untuk kontruksi Februari 2019, jelasnya.
“Untuk tol Paspro seksi IV ini pintu masuk di simpang susun Leces dan Kecamatan Gending. Diperkirakan baru bisa di operasikan pada pertengahan tahun 2019,” tukasnya.(Sng/Min)
Comment