SUMENEP, (News Indonesia) — Puncak rangkaian Hari Jadi Sumenep ke-750, akan dilaksanakan upacara dan rapat paripurna istimewa di ruang Paripurna DPRD Sumenep.

Pada pelaksanaan upacara nanti, para pejabat menggunakan seragam adat Sumenep dan menggunakan Bahasa Madura halus. Kamis (31 Oktober 2019) pagi, pekan depan.

Jika tidak ada perubahan, menurut Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora), Carto, puncah Hari Jadi Sumenep akan disatukan dengan rangkaian peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur, yang bakal dipusatkan di depan Masjid Jamik setempat.

“Puncaknya upacara berbahasa madura halus, terus sidang istimewa di DPRD. Upacara nanti jadi satu rangkaian dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Hari Ulang Tahun Provinsi Jatim, dan Hari Jadi Sumenep sendiri,” terangnya, ditemui di kantornya.

Sebelum itu, dalam Semarak Hari Jadi yang bertajuk “Sumenep Rumah Kita”, beberapa rangkaian hiburan spektakuler turut dipersembahkan Pemerintah Daerah untuk menyemarakkan Hari Jadi Sumenep tahun 2019 ini.

“Akan dipersembahkan sajian kolaborasi yang terdiri dari 1.033 penampil dari berbagai jenis kesenian dan latarbelakang, bertempat di depan Mesjid Jamik,” sebutnya.

Rinciannya, penampilan dari para polisi cilik yang menggemaskan, hadrah dengan pemusik 200 an orang, kemudian lebih dari 200 orang akan berkolaborasi dalam tari dan drama musikal Arya Wiraraja, drama dengan mengangkat kisah Sumenep Rumah Kita akan diisi 180 penampil, penampilan penggiat macapat, musik tradisional saronen berjumlah 20 group, tari poteng dan kirab 750 empu keris.

“Di malam Semarak Hari Jadi nanti, ada kirab 750 empu keris, diiringi musik tradisional saronen, penari muang sangkal sebanyak 200 orang, hadrah 20 grup, dan beragam penampilan lainnya,” kata Carto.

Menurutnya, pada Hari Jadi tahun 2019 Pemerintah Daerah menggelar berbagai event. Salah satunya festival kuliner yang terpusat di jalan Dr. Soetomo, lomba burung berkicau, topeng dalang dan expo, serta pameran pembangunan.

“Semarak hari jadi tahun 2019 memang kami kemas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaksanaannya pun di malam hari, tidak siang seperti tahun lalu,” imbuhnya. [imam/faid]