Ringankan Beban Sesama, Aktivis Pemuda Bersatu Aeng Baja Kenik Berbagi

Foto: aktivis sosial yang tergabung dalam Forum Pemuda Bersatu (FPB) Desa Aeng Baja Kenik, Kecamatan Bluto, Sumenep, saat blusukan menyisir warga kurang mampu untuk jadi sasaran kegiatan berbagi.

SUMENEP, (News Indonesia) — Sejumlah aktivis sosial yang tergabung dalam Forum Pemuda Bersatu (FPB) Desa Aeng Baja Kenik, Kecamatan Bluto, Sumenep, kembali blusukan menyisir warga kurang mampu untuk jadi sasaran kegiatan berbagi, Minggu (26/7/2020).

Sasaran kali ini, adalah warga kurang mampu yang tidak bisa mengais rejeki akibat pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini, mereka berbagi sandang dan paket bahan pangan, mulai dari beras, mie instan dan minyak goreng.

“Alhamdulillah, sembari mengisi waktu luang, kami bisa berbagi dengan saudara-saudara kita yang terdampak pandemi Covid-19,” tutur koordinator Forum Pemuda Bersatu (FPB) Desa Aeng Baja Kenik, Fikriyadi, kepada media ini.

Aksi sosial ini, lanjut Fikri, sebagai bagian dari kepedulian terhadap sesama, sehingga ia dan rekan-rekannya mencoba menyisihkan sedikit pendapatan untuk dibagikan kepada yang kebih membutuhkan.

“Alhamdulillah sumbangan sukarela dari para pemuda, terkumpul sekitar Rp 5 juta, sebagian kita belanjakan bahan kebutuhan sehari hari, sebagian juga kita bagian uang tunai untuk mereka yang membutuhkan,” imbuhnya.

Setiap kegiatan sosial yang dilakukan FPB, kata Fikri, memang tidak banyak yang dapat diberikan kepada mereka-mereka yang disambangi. Namun ia berharap dengan hadir di tengah-tengah mereka yang kurang beruntung, dapat memberikan support dan motivasi agar mereka tidak putus asa.

“Ini cara kami peduli sesama, kita berikan support, mereka harus terus bersemangat untuk bangkit. Kami berbagi bukan untuk menjadikan orang bermental peminta-minta. Justru kami ingin mengajak mereka bangkit bersama,” ungkapnya.

Di sisi lain, ia juga ingin mengajari diri sendiri, para pemuda, khususnya dan semua orang umumnya agar pandai menyukuri anugerahkan Tuhan.

“Di luar sana, banyak sekali yang butuh uluran tangan kita, bahkan tidak seberuntung kita. Sementara kita, meski sudah diberi banyak nikmat, masih saja banyak mengeluh dan ogah bersyukur,” pungkasnya. (*)

Comment