Pemkab Sumenep dan Pelar Agung Gelar Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep

Foto: Prosesi Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep serta Pusaka Leluhur Desa Aeng Tong-tong di Asta Buluk Agung, Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi.

SUMENEP, (News Indonesia) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, bersama Pelestari Budaya Leluhur Desa Aeng Tong-tong (Pelar Agung) menyelenggarakan acara Haul dan Jamasan Pusaka Keraton Sumenep serta Pusaka Leluhur Desa Aeng Tong-tong. Acara ini berlangsung di Asta Buluk Agung, Desa Aeng Tong-tong, Kecamatan Saronggi, dengan melibatkan berbagai generasi, termasuk para pelajar.

Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan bahwa pelibatan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam acara ini bertujuan untuk mengenalkan warisan budaya kepada generasi muda.

“Siswa mengikuti Haul dan Jamasan sebagai salah satu cara memperkenalkan warisan budaya para leluhur supaya mereka mencintai, merawat serta melestarikan keris,” ujarnya.

Bupati Achmad Fauzi juga menekankan pentingnya regenerasi pengrajin keris untuk mempertahankan tradisi ini di masa depan. Menurutnya, pelibatan generasi muda dalam kegiatan budaya ini diharapkan dapat menghasilkan pengrajin keris baru yang akan menjaga kelangsungan tradisi pembuatan keris di Sumenep.

Baca Juga: BPRS Bhakti Sumekar Pastikan Keamanan Tabungan dan Deposito Nasabah Melalui LPS

“Regenerasi pengrajin keris harus terus berlanjut. Karena itu, empu, sesepuh, dan pelaku keris di Desa Aeng Tong-tong perlu menularkan ilmu dan keahliannya kepada generasi muda untuk melestarikan tradisi luhur ini,” tambahnya.

Sejak 2014, Kabupaten Sumenep telah menetapkan dirinya sebagai Kota Keris dan menobatkan Desa Aeng Tong-tong sebagai desa keris pada Maret 2018. Bupati Achmad Fauzi menegaskan bahwa komitmen ini akan terus dijaga untuk memastikan keberlangsungan budaya keris di daerah tersebut.

“Desa Aeng Tong-tong sebagai desa wisata keris menunjukkan bahwa desa ini memiliki keistimewaan yang tiada duanya, dan perlu dijaga eksistensinya secara bersama-sama,” paparnya.

Tradisi jamasan keris pusaka keraton dan pusaka leluhur Desa Aeng Tong-tong menggunakan tujuh sumber mata air kuno yang berada di tiga titik: Taman Sare Keraton, Kecamatan Lenteng, dan Kecamatan Saronggi. Ika Arista, seorang empu keris dari Paguyuban Pelar Agung, menyatakan bahwa melibatkan siswa dalam proses penjamasan keris adalah langkah penting untuk memberikan pengetahuan tentang cara merawat pusaka keris.

“Semoga melalui kegiatan ini, siswa dapat memahami cara merawat pusaka keris sebagai salah satu budaya warisan leluhur,” harapnya.

Dengan pelaksanaan Haul dan Jamasan Pusaka ini, Pemkab Sumenep berharap dapat terus melestarikan dan mengenalkan budaya keris kepada generasi muda, sehingga tradisi ini tetap hidup dan dihargai oleh masyarakat.

Comment