Mahasiswa Tuding 9 Janji Politik Bupati Sumenep ‘Gagal’

SUMENEP, (News Indonesia) – Sejumlah mahasiswa memenuhi halaman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kamis (05/04/2018) pagi. Massa yang mengatasnamakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) itu menyampaikan evaluasi terhadap Kinerja dua tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep.

Dengan menyatakan sikap, mahasiswa menuding kepempinan Bupati A. Busyro Karim dan Wabub Achmad Fauzi itu belum maximal terkait 9 janji politiknya yang merupakan program kerja di masa kepemimpinannya tersebut.

Adapun 9 program janji politik yang dikemas mahasiswa dan dianggap mempunyai catatan merah, diantaranya:
1) Gagasan mencetak 5.000 wirausaha muda secara terpadu dan berkelanjutan.
2) Optimalisasi dan Revitalisasi pasar Tradisional.
3) Optimalisasi pelayanan rumah sakit.
4) Mewujudkan kota berseri dan desa sejahtera.
5) Peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah kepulauan dan daratan.
6) Peningkatan Kualitas Pendidikan.
7) Peningkatan pemberdayaan penyandang masalah kesejahteraan nasional (PMKS).
8) Peningkatan pengurus utamaan gender serta perlindungan perempuan dan anak.
9) Peningkatan profesionalitas dan inovasi birokrasi.

“Jargon nata kota bangun desa ini hanya menjadi formalitas politik saja tanpa adanya perwujudan yang rill dari bupati dan wakil bupati sumenep,” tuding Korlap aksi, Edy Mufti.

Tidak hanya itu, lanjut Edy, meskipun ada beberapa program yang berjalan itu sifatnya tidak maksimal. Menurutnya, bupati dan wabup hanya memantau saja dalam menjalankan programnya, namun tidak terjun langsung.

Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) Ketika Mengevaluasi 2 Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, di Depan Kantor Pemkab

“Saya kira ini persoalan yang luar biasa, sehingga perlu dipertanyakan. Dan saya nyatakan program tersebut Gagal total dan hanya tong kosong nyaring bunyinya,” tegasnya.

Dirinya juga menganggap dari 9 program yang di gadang-gadangkan bupati dan wabup sumenep tersebut selama 2 tahun terahir ini dikesampingkan, dan hanya betitik fokus pada program diluar janji politiknya tersebut.

“9 program itu nyatanya sampai hari ini terkesan dikesampingkan dan hanya fokus pada Visit year 2018 yang tidak ada pada program unggulannya, sehingga hal tersebut sudah mencederai janjinya kepada masyarakat sumenep,” pungkasnya.

Meski beberapa jam menyampaikan aspirasinya di depan Pemkab, aksi demo mahasiswa tersebut tidak ada yang menemui. Namun, mahasiswa berjanji akan kembali dengan massa yang lebih banyak.

Demo damai penyampaian aspirasi berakhir dengan massa membubarkan diri dengan tertib tanpa sedikitpun gangguan, baik pada aspirasi berlangsung maupun seusainya. (Sya/Jie)

Comment