SUMENEP, (News Indonesia) — Kali Marengan, yang berlokasi di Jalan raya Kalianget tepatnya desa Maringan Daya dan Laok, saat ini tercatat sebagai penyuplai sampah tertinggi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dari beberapa sungai dan saluran air yang ada.
Kepala Bidang Waduk, Sungai dan Pantai, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) Noer Lisal Anbiyah mengungkapkan, secara tupoksinya, persoalan sampah sebenarnya merupakan kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
“Hanya saja, karena persoalan ini terletak di saluran air dan sungai, maka kami juga ikut andil untuk membuang sampah tersebut ke TPA di Kecamatan Batuan,” katanya kepada media ini, Selasa (14/1/2020).
Untuk meminimalisir tumpukan sampah di beberapa titik saluran air dan sungai, Dinas PU-SDA menugaskan sebanyak 20 sampai 25 petugas kebersihan, dari pukul 7 pagi sampai 11 siang.
“Mulai dari kali marengan, sepanjang jalan Raung Desa Pabian, saluran parit gendong di sebelah utara kali Marengan, saluran drainase Lingkar Timur, dan di Terminal Aryawiraraja,” sebutnya.
Bahkan, untuk kali Marengan di tambah 4 saluran air tersebut dalam sehari, tumpukan sampah bisa mencapai 2 sampai 3 odong-odong.
“Padahal sebelum itu sudah dibersihkan oleh petugas yang dari DLH, belum lagi ditambah dengan kali patrean dan kali anjuk, walaupun itu lebih kepada debit kiriman air sewaktu hujan deras, tapi tidak menutup kemungkinan sampah juga ikut di dalamnya,” bebernya.
Kepala DPU-SDA Chainur Rasyid menambahkan, dibutuhkan adanya sinergitas yang tepat antar pemangku jabatan di wilayah kota keris, untuk mengantisipasi terjadinya persoalan tersebut.
“Jadi itu perlu penanganan khusus sebenarnya, karena treatment-nya juga susah. Bisa kerjasama dengan DLH, Dinas Cipta Karya, dan Satpol-PP selaku penegak Perda, begitu juga masyarakat jangan membuang sampah sembarangan,” harapnya. [kid/faid]
Comment