SUMENEP, (News Indonesia) — Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni menjadi penilaian tersendiri bagi setiap orang.

Seperti yang dikemukakan oleh Direktur Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (P2NOT) Sumenep, Zamrud Khan. Menurutnya, Indonesia akan bebas dari narkoba pada tahun 2024.

“Dengan catatan, pernyataan perang terhadap barang haram itu harus terus didengungkan dan dilaksanakan oleh seluruh pihak,” ucap Zamrud kepada media. Jumat (26/6/2020).

Saat ini, lanjut Zamrud, Badan Narkotika Nasional (BNN), penegak hukum, aktivis, mahasiswa, dan sejumlah lembaga lain harus bersatu menyatakan sikap perang terhadap narkoba.

“Sebab, narkoba bukan hanya akan merusak kondisi fisik saja. Lebih dari itu pandangan atau perspektif materi juga akan rusak,” bebernya.

Di samping itu, peran masyarakat di Kabupaten berlambang kuda terbang juga menjadi instrumen penting yang harus ditingkatkan untuk melawan peredaran narkoba.

“Hindari narkoba atau minuman yang diharamkan oleh agama, InsyaAllah every thing is running well,” pesan Zamrud.

Diberitakan sebelumnya, bertepatan dengan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tahun 2020, Kepolisian Resort (Polres) Sumenep, Madura, Jawa Timur mencatat, dalam kurun waktu 6 bulan kasus narkoba sebanyak 44 kasus.

Dari 44 kasus itu, sebanyak 65 orang ditetapkan sebagai tersangka, dengan barang bukti (BB) yang berhasil diamankan seberat 234,47 gram.

“Dengan rincian, pengedar sebanyak 13 orang. Kurir 28 orang, pemakai 24 orang,” ungkap Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasat Resnarkoba), AKP Jaiman.

Tidak hanya itu, kasus penyalahgunaan narkoba juga didominasi oleh kalangan pelajar setingkat SMP atau SMU. Bahkan sudah menyasar kalangan petani.

“SMP 15 orang, SMU 23 orang, SI hanya 1 orang. Sisanya beragam. Yang parah adalah sudah masuk kepada petani juga,” tandas mantan Kapolsek Dungkek. (*)