Bupati Baddrut Tamam Berbagi Cerita dengan Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang

Foto; Bupati Pamekasan Baddrut Tamam foto bersama dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

PAMEKASAN, (News Indonesia) – Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam menyambut kedatangan sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Mandhapa Aghung Ronggosukowati.

Mahasiswa tersebut telah selesai melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Larangan Luar Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Sebelum kembali ke kampusnya, mereka silaturrahim dengan Bupati untuk berbagi cerita lantaran dianggap sebagai alumni UMM yang sukses.

“Kedatangan kami ke sini hanya untuk meminta bapak bupati berbagi pengamalaman dan memberikan support kepada kami agar bisa mengikuti jejak bapak bupati yang sukses,” kata Dela, salah satu mahasiswa yang menjadi juru bicara dalam pertemuan.

Bupati Pamekasan, H. Baddrut Tamam meminta setiap mahasiswa memperkenalkan diri dari nama, alamat berikut cita-citanya.

Karena cita-cita itu, menurut Bupati sangat penting sebagai motivasi selama mengenyam pendidikan dan menata hidup usai lulus kuliah.

Bupati yang akrab disapa Mas Tamam ini mengaku, selama mengenyam pendidikan di UMM banyak hal yang dilakukan untuk bisa meraih cita-citanya.

Walaupun pada saat itu ia tidak bercita-cita sebagai politisi, tetapi ingin menjadi seorang psikolog sesuai dengan jurusan yang ditempuhnya.

“Saya selama kuliah mendirikan sekitar empat lembaga kajian yang bisa meningkatkan intelektualitas antar teman. Bawa kopi sendiri, bawa buku sendiri kemudian berdiskusi di situ, bahkan sampai bisa menjadi buku waktu itu,” cerita dia kepada mahasiswa tersebut.

Tidak hanya itu, ia juga bercerita tentang kehidupannya selama menempa ilmu di kampus tersebut dengan berjualan kerupuk. Ia membeli banyak kerupuk mentah dari Madura yang dikelola kembali bersama teman-temannya di Malang.

Mulai dari proses dasar mentahan, penggorengan, packing, hingga pemasarannya.

“Saya waktu itu bisa menghasilkan untung bersih Rp 1,5 juta setiap minggu, karena jualannya hari sabtu dan minggu. Untung itu kemudian dibagi dua dengan teman saya, jadi Rp 700an. Karena gengsinya anak muda tinggi, saya pakai kacamata, dan muka ditutup pakai sapu tangan itu,” ungkapnya sambil tersenyum.

Berkat kerja kerasnya tersebut, dia bersyukur bisa mengabdi kepada agama, bangsa dan negara dengan menjadi politisi sejak tahun 2009. Saat itu ia terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Timur termuda, pada tahun 2014.

Di mana dirinya juga kembali terpilih sebagai anggota DPRD Jatim. Pada tahun 2018 ia mengikuti kontestasi pemilihan bupati dan akhirnya kembali terpilih.

Politisi muda ini meminta mahasiswa untuk membangun atmosfer positif di lingkungan sekitar, sebab atmosfer yang positif itu berpengaruh besar terhadap sukses tidaknya dalam menjalani kehidupan. Termasuk dalam meraih cita-cita yang diinginkannya.

“Jangan sekali-kali menjatuhkan orang lain jika ingin terhormat, tetapi ada prinsip orang Madura yang harus dipegang, yaitu jika ingin terhormat, hormati orang lain, jika ingin mulia, mala muliakan orang lain. Jangan sebaliknya,” katanya.

Dia berharap, mahasiswa dari beberapa wilayah di Indonesia tersebut sukses ketika menata karir di daerahnya masing-masing sesuai dengan cita-cita yang diinginkan.

Tentu, kerja keras, membangun atmosfer positif dan ditopang dengan semangat tinggi, berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT.

“Semoga nanti ada yang bisa menjadi bupati, menjadi pengusaha sukses, menjadi kepala dinas, dan lain sebagainya dalam kehidupan bermasyarakat,” harapnya. (*)

Comment