JEMBER, (News Indonesia) – Berdasarkan data yang dikeluarkan State of Global Islamic Economic 2022, Republik Indonesia menempati posisi keempat dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, setelah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Indonesia berambisi menjadi pemain utama sektor ekonomi syariah karena Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim yang besar.
Untuk mewujudkannya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember menggelar serangkaian acara yang dikemas dalam Festival Ekonomi Syariah atau Fesyar 2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember, Yukon Afrinaldo atau akrab disapa Aldo menyampaikan, ada beberapa program yang telah dilaksanakan oleh instansi yang dipimpinnya terhadap kemajuan UMKM berbasis syariah, di antaranya peningkatan kapasitas SDM pelaku UMKM syariah, akselerasi, sertifikasi halal, pemberdayaan unit usaha Pondok Pesantren, perluasan akses pasar, dan pemanfaatan QRIS sebagai alat pembayaran digital.
“Kontribusi umat islam terhadap gaya hidup Halal di dunia sebesar 2 triliun USD, di situ potensinya, namun ternyata potensi sektor ini justru yang banyak menikmatinya dari negara-negara nonmuslim,” ujar Aldo, saat pembukaan Road to Fesyar 2022 di halaman KPwBI Jember, Senin (22/8/2022).
Aldo mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama saling bergandengan tangan mewujudkan penguatan ekonomi syariah Indonesia.
Sementara, Bupati Hendy Siswanto menerangkan, Kabupaten Jember mempunyai potensi besar untuk pengembangan ekonomi syariah. Ia menyebutkan, Kabupaten Jember memiliki sedikitnya 611 Pondok Pesantren dimana jumlah santrinya jika dirata-ratakan memiliki sedikitnya 300 orang santri.
Di samping itu, sedikitnya ada 60 Pondok Pesantren yang telah memiliki Koperasi Pondok Pesantren.
“Ini adalah kekuatan Jember untuk mendorong tumbuhnya ekonomi syariah, tinggal nanti nakhodanya dari Bank Indonesia yang mengarahkan,” ungkap bupati .
Selain itu, Bupati Hendy mendorong semua pihak untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dengan cara saling membeli produk lokal terlebih dahulu.
“Mari kita mulai dari diri kita dahulu, warga Jember belinya produk lokal Jember, ini akan menjadi kekuatan yang maksimal untuk perekonomian kita,” sambungnya.
Kemudian antar daerah untuk bekerjasama dengan saling bertransaksi produk lokalnya masing-masing.
“Dengan potensi penduduk Jember sebesar 2,5 juta jiwa lebih, pondok pesantrennya ratusan, penduduknya yang agamis, saya siap mewujudkan ekosistem ekonomi syariah dimulai dari lokal menuju dunia,” pungkasnya. (*)
Comment