Ingin Dirikan Sekolah Terpadu Inklusi Mulai TK Sampai SMA

Foto: Bupati dan Wakil Bupati Jember, saat menggunting pita dalam peresmian Gedung Baru TK starkids. (Foto: Guntur Rahmatullah)

Foto: Bupati dan Wakil Bupati Jember, saat menggunting pita dalam peresmian Gedung Baru TK starkids. (Foto: Guntur Rahmatullah)

JEMBER, (News Indonesia) – Menjadi orangtua adalah kebanggaan, apapun kondisi anak yang dilahirkan.

Tepat 12 tahun lalu, Adenovita Bantilan dikaruniai anak perempuan dalam kondisi normal dan sehat. Namun saat usia anaknya menginjak 18 bulan, takdir berkata lain, anaknya didiagnosis menyandang autisme. Saat itulah, perasaan tak menentu dialami oleh Bunda Ade.
Tak mau menyerah dengan keadaan, dia mencoba terus bangkit untuk memenuhi seluruh kebutuhan anaknya, termasuk pendidikan.

Seiring berjalannya waktu, dia ingin menyediakan lembaga pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Dia ingin menjadi fasilitator bagi anak lainnya dalam bidang pendidikan.

Saat anaknya berusia 7 tahun, dia mendirikan Yayasan Matahariku dengan biaya pribadi. Dia berkomitmen membantu sesama yang memiliki buah hati sepertinya.

TK Starkids berdiri di bawah naungan yayasannya yang beralamatkan di Jalan Letjen Suprapto XVIII No 4 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari Jember.

Jumlah muridnya 40 anak dengan 25 guru. “Modelnya satu guru pegang dua murid, tergantung kondisi anaknya juga,” kata Bunda Ade.

TK Starkids semakin berkembang dengan murid yang terus bertambah. Namun penambahan murid ini tidak sesuai dengan ruangan yang ada. Keinginan untuk memiliki lahan yang lebih luas pun menjadi harapannya.

“Beruntung ya niat baik dipertemukan dengan orang baik, saya mengajukan agar yayasan ini lebih bisa menampung lebih banyak lagi ke anggota DPRD Jatim, H. Karimullah, dan tahun 2021 2ini terealisasi,” kata Bunda Ade, pada acara peresmian Gedung baru Starkids di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi Jember, Rabu (3 Maret 2021).

Peresmian dihadiri langsung oleh Bupati Dan Wall Bupati Jember, H. Hendy Siswanto dan KH. Muh. Balya Firjaun Barlaman.

Yayasan Matahariku memperoleh hibah dari Pemprov. Jawa Timur untuk pengembangan sekolah inklusi di Jember.

Hibah tersebut berupa tanah seluas 1,3 hektar di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi.

“Kali ini kita bangun gedung untuk TK, ke depannya di atas lahan seluas 1,3 hektar ini kami ingin dirikan lembaga pendidikan inklusi terpadu mulai TK sampai SMA di sini, ada masjid juga dan klinik untuk penyandang disabilitas di sini serta pendukung belajar lainnya,” ungkap Bunda Ade.

Nanti bagi siswa berkebutuhan khusus dengan kondisi ekonomi keluarga kurang mampu maka akan kami subsidi, lanjut Ade, sementara bagi yang berkecukupan biaya sekolahnya tetap normal.

“Saya ingin para orangtua dari ABK merasa bangga dan para siswa abk ini menjadi generasi hebat di masa depan,” harap dia.

Sementara Itu Bupati Jember, H. Hendy Siswanto berjanji akan mendukung perkembangan sekolah inklusi dengan biaya dari APBD.

Dia juga mengatakan tidak membedakan antara antara sekolah difabel dengan sekolah pada umumnya.

“Tidak ada perbedaan antara sekolah biasa dan SLB. Pemkab Jember bakal memberikan dukungan dana untuk kegiatan SLB melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD),” janji Hendy. (*)

Comment