PAMEKASAN, (News Indonesia) – Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar gebyar batik di enam daerah berbeda se Jawa dan Bali, selama tahun 2022.
Enam daerah yang menjadi tempat gebyar batik tersebut meliputi Malang, Kediri, Probolinggo, Tuban, Jember dan di daerah Bali.
Gebyar batik di enam tempat itu sebagai bentuk Bupati Pamekasan, dalam memaksimalkan promosi batik khas Pamekasan agar lebih dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Melengkapi Road Show Batik tersebut, Sekda Pamekasan Totok Hartono melepas Bus berbranding batik sebagai bentuk promosi berjalan dan branding Gebyar Batik Pamekasan di Jawa dan Bali.
“Gebyar Batik yang di letakkan di Malang targetnya adalah segmen anak muda, karena Malang tempat perguruan tinggi, sehingga batik yang nanti ditampilkan adalah batik kekinian atau nuansa anak muda,” kata Bupati melalui Sekertaris Daerah Totok Hartono. Kamis (17/03/2022).
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, Achmad Sjaifuddin menambahkan, Bus berbranding batik itu akan digunakan untuk perjalanan tim dan pendukung acara seperti Perajin, Model, Penari, Designer, dan crew yang terlibat dalam acara Gebyar Batik Pamekasan 2022.
“Bus dengan gambar fashion batik Pamekasan ini juga salah satu cara untuk dekat dengan customer yang ada di kota-kota yang akan dikunjungi,” ucap Achmad Sjaifudin.
Karena Kata Sjaifudin, Perjalanan Gebyar Batik Pamekasan tahun 2022 ini, akan dimulai dari kota Malang dengan target pendekatan kepada generasi millenial.
“Awal gebyar batik di malang, kediri pada akhit bulan maret mendatang, setelah itu di bromo probolinggo dan jember pada bulan juni hingga agustus,” tambahnya.
Pihaknya menginginkan peserta gebyar batik itu terdiri dari beberapa elemen, termasuk youtuber, telegram, serta komunitas lainnya guna memasifkan promosi batik tulis ciri khas Pamekasan hingga ke tingkat Internasional.
“Khusus gebyar batik yang dilaksanakan di pulau dewata Bali bertujuan untuk mengenalkan batik Pamekasan kepada wisatawan dari luar Indonesia,” tandasnya.
Sementara, Puncak gebyar batik Kata Kepala Disperindag, nantinya akan digelar di Surabaya yang akan menampilkan seluruh hasil desain batik fashion Pamekasan.
“Nanti akan ditampilkan sepenuhnya di Surabaya sebagai pusat barang jasa, pusat perdagangan modern,” tandasnya.
Pihaknya akan melakukan survei atas dampak penjualan batik usai pelaksanaan gebyar tersebut agar program itu tidak sia-sia.
“Harapan Kami nanti akan ada desain desain muda Pamekasan yang canggih yang profesional untuk mempromosikan batik khas Pamekasan ke kancah nasional maupun internasional,” pungkasnya. (*)
Comment