Pascabom di Kota Pahlawan, Polres Sampang Jaga Ketat Tempat Pelayanan

Sampang (News Indonesia) – Pasca ledakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh kelompok teroris di Surabaya dan Sidoarjo yang menewaskan seluruhnya 25 orang (13 terduga teroris dan 12 warga sipil), 43 orang luka-luka.

Selama 2 hari berturut-turut, Minggu (13/5) dan hari ini, Senin (14/5) bom bunuh diri di depan pintu masuk Mapolrestabes Surabaya yang menewaskan 4 orang. Dengan itu Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan Polri seluruh Indonesia Siaga satu untuk meningkatkan keamanan pasca teror bom.

Dengan adanya perintah dari Kapolri dalam meningkatkan keamanan pasca teror bom, Polres Sampang, Madura, Jawa Timur, melakukan penjagaan sangat ketat dengan senjata lengkap di titik strategis dan di pusat pelayanan masyarakat.

Pantauan News Indonesia, terlihat setiap orang yang akan masuk di periksa barang bawaannya oleh petugas yang bersenjata lengkap. Penjagaan sangat ketat dilakukan di Mapolres Sampang, Kantor Samsat dan semua Polsek yang ada di Kabupaten Sampang dengan senjata lengkap.

Kapolres Sampang AKBP Budi Wardiman melalui Kasat Lantas Musa Bahktiar mengatakan penjagaan ini sesuai perintah dari Kapolri, untuk antisipasi dan kewaspadaan pasca kejadian bom bunuh diri Surabaya.

“Untuk antisipasi dan kewaspadaan mas, pasca kejadian bom bunuh diri Surabaya dan berharap masyarakat tetap tenang dan waspada,” terangnya lewat pesan singkatnya kepada News Indonesia, Senin (15/5/2018).

Terpisah, Koordinator Aliansi Cinta Damai (ACD) Abdul Azis Agus Priyanto menyerukan dan menyikapi aksi teror di sejumlah titik di Surabaya dan Sidoarjo

“Innalillahi wainnailaihirojiun kami turut berduka dan berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada Jajaran Polri yg sedang laksanakan tugas negara dan menjadi korban Tragedi Kemanusiaan, tindakan biadab, brutal dan tidak bertanggung jawab,” katanya.

Kepada warga masyarakat yang turut menjadi korban utamanya saudara kita umat yang beragama kristen. Diharapkan tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan dalam lingkungan masing – masing.

“Serta selalu koordinasikan dengan Jajaran Polri terdekat apabila ada sesuatu yang mengancam stabilitas dan kondusivitas wilayah. Kita percayakan pada jajaran Tri brata untuk melakukan investigasi secara komprehensif dan mengungkap Intelectual deader dibalik tragedi kemanusiaan ini,” sambungnya.

Bahkan, pihaknya mendorong Jajaran Polri untuk meningkatkan kemitraan dengan semua elemen masyarakat, serta tingkatkan pola pengamanan pada objek vital dan Fasilitas Umum.

Harapan kepada Presiden RI untuk terbitkan PERPU karena syarat dengan keadaan genting dan memaksa sudah terpenuhi serta agar memberikan otoritas penuh kepada Aparat Penegak Hukum untuk lakukan tindakan hukum.

“Mengingatkan kepada lembaga legislatif agar segera mengesyahkan RUU Terorisme;
Hendaknya masyarakat tidak membuat kajian/analisis yg membuat situasi semakin tidak kondusif dan tidak mengeksploitasi gambar maupun video kekerasan kecuali yg direlease oleh media cetak maupun media electronik dengan tetap kedepankan etika penyiaran dan etika jurnalistik,” imbuhnya dalam keterangan rilisnya.

Tingkatkan Sinergitas Jajaran Polri dengan Institusi lain baik dengan BIN, BNPT maupun dengan Jajaran Intelijen negara yang lain.

“Ini bukan Politik Agama dan bukan Politik Identitas. Agama Islam agama yg cinta akan kedamaian dan kebersamaa sebagaimana dalam surat Al-Anbiya 107 yang artinya Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi Rahmat bagi semesta Alam,” terangnya. (M2t/Jie)

Comment