Dishub Jember Gelar Rakor, Tindaklanjuti Sidak Bupati Hendy di Jalan M. Yamin

Foto: Dinas Perhubungan Jember menggelar rapat koordinasi bersama Gakkum Satlantas, Muspika Kaliwates dan Sejumlah Pemilik Gudang.

Foto: Dinas Perhubungan Jember menggelar rapat koordinasi bersama Gakkum Satlantas, Muspika Kaliwates dan Sejumlah Pemilik Gudang.

JEMBER, (News Indonesia) – Dinas Perhubungan Pemkab Jember menindaklanjuti hasil inspeksi mendadak Bupati Hendy Siswanto kala meninjau kerusakan Jalan M. Yamin di Kelurahan Tegal Besar, Kaliwates dengan menggelar rapat koordinasi bersama 6 perwakilan pemilik gudang yang membuka usahanya di sepanjang Jalan M. Yamin.

Rakor yang digelar di aula pemkab dan dihadiri Muspika Kecamatan Kaliwates, Gakkum Satlantas Polres Jember itu dipimpin oleh Kepala Dishub Agus Wijaya dan Asisten 1 Sekda Sigit Akbari.

Dalam rakor tersebut, Kadishub Agus Wijaya mengatakan, permasalahan yang dikeluhkan oleh warga di sepanjang Jalan M. Yamin, perlu dicarikan solusi.

Banyak warga yang mengeluhkan, banyak kendaraan besar yang setiap hari lewat jalan tersebut, sedangkan kelas jalan di wilayah tersebut adalah jalan kelas III C yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan dengan muatan maksimal 8 ton.

“Kalau sesuai aturan kelas jalan, Jalan M. Yamin ini masuk kelas III C, dimana kendaraan yang lewat adalah maksimal dengan muatan 8 ton. Kalau dilewati kendaraan yang melebihi tonase seperti itu, tentu kondisi jalan cepat rusak, hal ini yang harus dicari solusinya, terlebih kemarin Bupati Jember juga melakukan sidak dan melihat langsung bagaimana kondisi jalan M. Yamin yang selama ini dikeluhkan warga,” ujar Agus Wijaya.

Iwan ketua Karang Taruna pemuda setempat, menimpali bahwa pihaknya pernah melakukan survei terhadap kendaraan besar yang melewati jalan tersebut.

Dalam survei yang dilakukan selama 1 x 24 jam, pihaknya mencatat sedikitnya 126 kendaraan besar melewati jalan tersebut setiap harinya.

Hal ini yang membuat jalan tersebut cepat rusak, ditambah lagi dengan minimnya saluran drainase di kanan kiri jalan, sehingga seringkali banjir dan semakin menambah badan jalan cepat rusak.

“Kami pernah melakukan survei selama 24 jam secara bergantian, dan tercatat sedikitnya 126 kendaraan truk besar yang lewat jalan itu setiap harinya, padahal jumlah pergudangan di sekitar Jalan M. Yamin, perhari hanya ada sekitar 20-25 kendaraan saja, ini yang harus dicarikan solusinya, bagaimana jalan tetap terawat namun perekonomian masyarakat sekitar juga tetap jalan,” kata Iwan.

Sedangkan Taufiq Rohman, salah satu perwakilan perusahaan distributor yang memiliki gudang di Jalan M. Yamin menyampaikan bahwa, sebelum kawasan Jalan M. Yamin menjadi daerah perumahan, jalan tersebut tidak pernah mengalami banjir.

Namun, sejak tahun 2012 dimana pembangunan perumahan mulai dilakukan, banjir mulai sering menggenangi, sehingga solusi dari persoalan kerusakan di Jalan M. Yamin adalah mengatasi agar air tidak meluber ke jalan.

“Perusahaan kami sudah puluhan tahun di daerah itu, dulu tidak pernah ada banjir, namun sejak banyaknya perumahan, memang sering terjadi banjir,” sebutnya.

Hal ini, bisa terjadi karena berkurangnya resapan air, serta tidak diimbangi dengan saluran air yang mampu menampung debit air saat hujan.

“Jadi sumber dari kerusakan jalan di M. Yamin adalah air,” tandas Taufik. (*)

Comment