Ketua Buruh FK-PAK Segel Pintu Masuk Kantor PDP Kahyangan Jember, Ada Apa?

Foto: Serikat buruh dari FK-PAK saat menyegel pintu masuk Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember.

Foto: Serikat buruh dari FK-PAK saat menyegel pintu masuk Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember.

JEMBER, (News Indonesia) – Situasi internal Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan kembali memanas setelah ketua serikat buruh dari FK-PAK menyegel pintu masuk perusahaan milik Pemkab Jember tersebut, Senin (14/02).

Ketua FK-PAK Dwiagus Budiyanto menyatakan, terpaksa melakukan penyegelan lantaran pihak direksi dianggap mengambil sikap bermusuhan menyusul terbitnya surat peringatan (SP) 1 dan 2.

Dwiagus menganggap SP yang ditujukan padanya mengada-ada dan terkesan hanya mencoba mencari-cari kesalahan.

“Niat direksi mencari celah kesalahan untuk mem-PHK saya dengan jebakan absensi,” ujarnya.

Terdapat 3 poin rujukan diterbitkannya SP2 oleh PDP Kahyangan. Pertama, tidak ada itikad baik untuk memperbaiki diri, namun justru mengulangi perbuatan yang sama dengan menolak ketentuan (absen) finger print.

Kedua, telah mangkir dari pekerjaan sebagai karyawan selama satu bulan berturut-turut berdasarkan tingkat ketidak kehadiran mencapai 100 persen.

Ketiga, melalaikan tugas dan tanggung jawab sebagai staf SPI tanpa adanya pemberitahuan lisan dan tertulis kepada manajemen.

Dwiagus menyebut, penerbitan SP tidak patut dilakukan di tengah proses perbaikan kondisi perusahaan dan pemulihan hubungan baik antara direksi dengan buruh, terlebih usai dilakukannya mediasi yang diinisiasi oleh Bupati Hendy Siswanto pada Januari lalu.

Dwiagus mengaku, tidak pernah mendapat panggilan atau teguran lisan dari direksi sebelum terbitnya SP.

“Saya tidak pernah dipanggil, seharusnya kan ada teguran lisan dulu sebelum SP keluar. Lah ini, SP1 tiba-tiba muncul menyusul SP2 bisa saja dalam waktu dekat keluar SP3 yang artinya saya diberhentikan,” kata Ketua FK-PAK itu.

Dikonfirmasi terpisah, Dirut PDP Kahyangan Sofyan Tsauri mengatakan, permasalahan ini tidak ada hubungannya dengan buruh, murni pribadi antara direksi dengan karyawan yang dianggap bermasalah.

“Sebenarnya ini masalah personal, saya ngasih SP2 bentuk tidak adanya itikad baik dari Dwiagus tetapi dibawa ke FK-PAK padahal ini dua sisi permasalahan yang berbeda,” ucapnya.

Sofyan mengaku, memang tidak ada pemanggilan dan teguran lisan kepada Dwiagus lantaran yang bersangkutan tidak pernah masuk kantor.

“Bagaimana mau manggil wong dia tidak pernah masuk,” ujarnya.

Sofyan Tsauri menyatakan, telah melaporkan peristiwa penyegelan kantor PDP Kahyangan kepada Bupati Hendy, dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi deadlock pihak direksi akan melakukan proses lanjutan.

Untuk diketahui, polemik di tubuh PDP Kahyangan kerap muncul setelah dilantiknya jajaran direksi baru di bawah kepemimpinan Sofyan Tsauri.

Barisan buruh yang dikoordinir Dwiagus Budiyanto rutin menggelar aksi demonstrasi menolak kehadiran direksi baru yang dianggap tidak kompeten di bidangnya dan cacat prosedur dalam pelantikannya. (*)

Comment