Pemprov Jatim Simulasikan Tanggap Darurat Bencana di Kabupaten Jember

Penyerahan simbolis simulasi tanggap darurat bencana oleh Drs. Budi santosa di lapangan Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. (Foto: Hakam Tanzul / newsindonesia.co.id)

JEMBER, (News Indonesia) — Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melakukan simulasi Pemberdayaan Peran dan Kesiapsiagaan yang melibatkan satuan LINMAS dan Masyarakat.

Hal ini ditujukan dalam rangka penanganan tanggap darurat bencana alam di Kabupaten Jember.

Drs. Budi Santosa, Kepala Satpol PP Pemprov. Jatim menyebutkan, Indonesia adalah daerah tropis yang mana tiga lempengan ada di Indonesia. Makanya Indonesia adalah negara yang sering ada kejadian bencana.

“Jawa Timur sendiri adalah Provinsi yang paling sering terkena bencana. nanti diperagakan simulasinya. Karena simulasi itu harus sering dilakukan dan harus sinergis seperti ini. Dengan harapan dapat menciptakan Jatim harmoni,” ujar Budi. Kamis (25/7/2019) pagi.

Berdasarkan hasil statistik, Jawa timur terus mengalami kenaikan dari Tahun ke tahun. Diantaranya, pada Tahun 2016 Indonesia mengalami kejadian bencana alam sekitar 2384, dan Jawa timur ada 386 bencana alam sekitar 16%.

Tahun 2017 kejadian bencana alam sekitar 2341 untuk Jawa timur yaitu sekitar 413 itu sekitar 18%.

Tahun 2018 pun terdapat sekitar 1999 dan Jawa timur sekitar 411 bencana. Jumlah ini meningkat menjadi 21%.

“Maka dari itu, masyarakat dilatih untuk bersimulasi disini untuk mengurangi resiko bencana, selain itu masyarakan diharapkan tanggap dan juga terampil dalam menghadapi bencana alam yang terjadi di tempat sekitar,” imbuhnya.

Untuk Jember sendiri, ada 12 desa yang berpotensi bencana. Potensi diantaranya adalah banjir, tanah longsor, banjir bandang, gunung meletus ada juga gelombang tsunami, abrasi, cuaca ekstrim dan juga kekeringan.

“Saya berharap dengan adanya pelatihan dan simulasi ini, semua bisa di kontrol dengan penuh sigap untuk mengurangi dampak bencana alam. Jagalah alam, maka alam akan menjaga kita,” tegas Budi. [tanzul/jie]

Comment