Bupati Sampang Resmikan Laboraturium PCR RSUD dr. Mohammad ZYN

SAMPANG, (News Indonesia) — Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kini sudah memiliki laboratorium polymerase chain reaction (PCR) yang diperuntukan untuk memeriksa hasil sample swab pasien yang terindikasi Covid-19. Lab PCR tersebut merupakan bentuk keseriusan Pemkab Sampang dalam percepatan penanganan Covid-19 di Kota Bahari.

Hal tersebut dikatakan Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, didampingi Sekda Yuliandi Setiyawan, sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 di Kabupaten Sampang usai meresmikan laboratorium PCR di Rumah Sakit Umum dr Mohammad ZYN  Sampang, Senin (10/8/2020) siang.

Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sampang tersebut, dengan beroperasinya alat ini, Pemkab Sampang tidak perlu lagi menunggu lama hasil sample Swab yang biasanya dilakukan di Surabaya.

“Dengan dioperasikannya laboratorium PCR ini, agar memudahkan tim medis menguji hasil swab pasien dengan cepat. Selama ini hasil sample swab harus dikirim ke Surabaya dengan jangka waktu satu atau dua minggu untuk menentukan hasil positif atau negatif Covid-19. Saat hasil swab keluar, pasien sudah meninggal dunia,” ujar Bupati.

Ditambahkan, dengan adanya alat ini, H. Idi sapaan akrabnya berharap, tim dapat mengidentifikasi secara signifikan untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dalam hal ini saat melaksanakan test PCR tidak dikenakan biaya.

Pemkab Sampang mendapat 1 unit alat PCR dan 3000 alat swab Hibah dari BNPP yang di fasilitasi Oleh Kemenko Polhukam RI, dan akan mengajukan alat swab lagi apabila tinggal 1000, karena untuk pemeriksaan test Swab yang terbilang cukup lumayan mahal untuk sekali Test PCR atau Swab.

”Sekali Swab itu bisa menghabiskan anggaran Rp. 700 Ribu, namun Pemkab Sampang telah menganggarkan bagi masyarakat dalam upaya pencegahan Covid-19, maka seluruh biayanya kami gratiskan,” tuturnya.

”Diperkirakan hasilnya sekitar 4 jam sudah bisa terlihat, dan kapasitas pelaksanaan Sample Swab perhari 20 Sample, nanti akan kita tambah lagi alatnya,” imbuh H.Idi.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Muhammad ZYN  dr. Titin Hamidah, mengatakan, dengan adanya alat PCR ini penanganan Pencegahan Covid-19 di Kota Bahari dapat menekan penyebaran secara signifikan, mengingat di Kabupaten Sampang penyebaran Covid-19 masih cukup drastis.

“Dengan adanya alat PCR ini Kabupaten Sampang menjadi rujukan untuk Kabupaten lain di wilayah Madura bahkan di Jawa Timur,” jelasnya.

pelayanan laboratorium PCR yang baru saja diresmikan operasionalnya oleh Bupati Sampang diutamakan untuk melayani kasus ODP dan PDP. Sementara, untuk pelayanan umum masih dalam tahap evaluasi, karena masyarakat yang ingin mengajukan tes harus memenuhi berbagai kriteria.

”Hal lain bahwa sesuai dengan tenaga medis dan alat yang ada, kami melayani 20 sample PCR setiap harinya, namun kami telah mengusulkan kepada Pemkab untuk menambah satu mesin lagi guna pelayanan maksimal bagi kebutuhan percepatan pencegahan Covid-19 di Kabupaten Sampang,” pintanya.

Dalam swab test Covid, kata Titin Hamidah, petugas medis akan mengambil sampel apus dari saluran pernapasan. Misalnya, hidung dan tenggorokan. Sampel ini kemudian dibawa dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada tidaknya DNA virus corona.

“Tes PCR menganalisis DNA atau RNA (materi genetik virus) yang terdapat dalam virus. Meski sampel hanya mengandung materi genetik dengan jumlah sedikit, pemeriksaan ini dapat melipatgandakan DNA atau RNA tersebut,” simpulnya. (*)

Comment