PAMEKASAN, (News Indonesia) – Semrawutnya pasar Tradisional Palengaan karena sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dibiarkan berjualan di bahu jalan, kios yang tidak difungsikan dan angkutan umum yang parkir sembarangan, direspon positif wakil rakyat yang duduk di gedung parlemen.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Harun Suyitno angkat bicara, menurutnya
keberadaan pasar rakyat yang berlokasi di Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, selama ini sering dikeluhkan sejumlah warga dan para pengendara, untuk itu pihaknya sudah berencana memanggil seluruh pihak yang bertanggungjawab untuk mencari solusi.
“Dalam waktu dekat akan kita panggil semua pemangku kebijakan untuk mencari solusi atas keluhan dari para warga,” tuturnya kepada media ini via pesan Whatsapp, Sabtu (20/1/2018).
Harun menyampaikan, untuk mengatasi semrawutnya pasar yang selalu membuat kemacetan sepanjang jalan itu butuh kerja sama yang extra dari semua pihak.
“Itu perlu kerja sama yang extra. Disperindag sebagai pemangku kebijakan dibagian pasar tidak akan mampu bekerja sendiri tanpa kerja sama,” sambung dia.
Baca Juga: Pilbup Pamekasan, PKS Siap Hantarkan BERBAUR Ke Pendopo Ronggosukowati
Politisi PKS ini meyakini, kerja sama pihak Desa dan camat sangat dibutuhkan demi menjaga kenyamanan masyarakat. Karena semuanya perlu saling bekerja sama.
“Tanpa kerja sama dari pihak Desa, Kecamatan dan stake holkder yang ada, untuk mengurai semrawutnya pasar tidak akan bisa,” katanya.
Disamping itu, keberadaan masyarakat yang sudah dianggap tokoh sangat diperlukan untuk diajak kerjasama. “Harus ada tokoh yang betul-betul bisa menjadi panutan dan penanggung jawab di pasar. Sehingga jika ada masyarakat yang melanggar kesepakatan betul-betul bisa diatur kembali,” cetusnya.
Seperti diketahui, penyebab semrawutnya pasar Palengaan itu karena dibiarkannya sejumlah pedagang kaki lima (PKL) berjualan di bahu jalan, kios yang tidak difungsikan dan angkutan umum yang parkir sembarangan.
Kepala Disperindag Kabupaten Pamekasan, Bambang Edy Suprapto belum bisa dimintai konfirmasi. Berkali-kali dihubungi melalui sambungan telepon selulernya belum ada respon. (Yadi/Ndah)
Comment