LUMAJANG, (News Indonesia) – Meluapnya air sungai aliran Kali Asem di DAM Gambiran ini bukan hanya karena hujan yang turun semalamam, namun diduga karena ada kesalahan atas bangunan DAM tersebut.
Padahal, bangunan DAM Gambiran Kali Asem tersebut baru dikerjakan 6 bulan yang lalu, sekarang sudah jebol.
Hal itu dibenarkan oleh Staf Tuwowo setempat, Muksin saat diwawancarai sejumlah media, yang menurutnya itu kerana konstruksi penahan airnya tidak dicor.
“Jelas kejadian ini ada kesalahan bangunan, pada bangunan DAM, seharusnya dicor seperti sebelumnya,” kata Muksin kepada wartawan tadi.
Padahal, konstruksi penahan air baru dibangun 6 bulan yang lalu, kok bisa jebol, keluh Muksin. Yang jelas menurutnya ada dugaan unsur kesengajaan dan kesalahan perencanaan.
“Seperti geronjong batu itu, masak di cor, jadi airnya terus merembes,” ujarnya lagi.
Muksin meminta agar gronjong batu nantinya di cor biar kuat tidak bocor airnya.
Sementara itu, Kepala Subbid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang, Andrianto Hendrasetiawan ketika ditemui sejumlah media di lokasi banjir, hanya bisa menjelaskan terkait upaya yang akan dilakukan pihaknya nanti.
“Memang ada lahan pertabian yang terdampak, hanya sekitar 1,5 hektar saja. Air yang menuju ke Desa Boreng tidak bisa terkontrol akhirnya meluber ke areal persawahan mikik warga,” jelasnya kepada media.
Selain persawahan, kata Hendra, ada lahan kapling baru, dan bersyukur belum ada yang dibangun oleh pemiliknya.
“Yang terdampak hanya 2 bangunan diarea kaplingan tersebut. Karena memang masih baru,” imbuhnya.
Hendra mengusahakan, siang ini puhaknya akan melakukan koordinasi pengandali air kali asem bersama dinas instansi terkait. “Untuk penanganan darurat, ya tetap dengan memakai Jumbo bag dan sak.
Hendra juga menerangkan jika air yang lewat di Kali Asem merupakan tutipan dari atas, yaitu di wilayah Kecamatan Pasrujambe dan Kecamatan Senduro, yang keduanya merupakan jalur aliran gunung semeru. “Kalau di sana hujan, di sini pasti banjir,” pungkasnya. (Afdlol/Dewi)
Comment