Mega Proyek Sumur Pompa Banjir Dipastikan Molor Penyelesaiannya

SAMPANG, (News Indonesia) – Hingga menjelang tutup tahun 2017, pengerjaan mega proyek sumur pompa banjir di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, penyelesaiannya dipastikan molor. Bagaimana tidak, pantauan di lokasi, bangunan fisik yang akan ditempati pompa belum jelas prosentasi penyelesaiannya.

“Masih belum dihitung,” terang Wahyu Yuwana selaku PPTK proyek sumur pompa PUPR Pemprov Jawa Timur saat ditemui di lokasi pengerjaan sumur pompa Kampung Kajuk, Kelurahan Rongtengah, Sampang.

Sementara ketika ditanya yang lain terkait pengerjaan itu, Wahyu justru menghindar dan meninggalkan awak media yang akan konfirmasi proyek dengan dana milayaran rupiah tersebut. Tak hanya itu, awalnya Wahyu juga tidak mengaku jika dirinya merupakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan atau PPTK proyek sumur pompa tersebut.

“Mungkin bukan Wahyu saya,” sambil menaiki mobil plat merah menghindari wartawan.

Sementara menurut Ach Ripto selaku ketua RT di Kampung Kajuk yang tinggal tak jauh dari lokasi proyek mengatakan, dengan molornya pengerjaan pompa banjir itu, menujukkan jika rekanan yang bersangkutan tidak profesional. Betapa tidak, hingga 28 Desember, pengerjaan hanya berkisar 50 persen.

“Seharusnya pompa banjir ini bisa dimanfaatkan tahun 2018, yang tinggal menghitung jari. Nah kalau belum selesai juga jelas telah merugikan rmasyarakat, padahal anggaran untuk pembangunan pompa ini tentunya untuk warga,” keluhnya.

Berdasar data LPSE Jawa Timur, anggaran Rp 49.968.800.000 terbagi dalam lima kegiatan dengan satuan kerja (satker), Dinas PU Sumber Daya Air Jawa Timur. Pertama, pembangunan instalasi pompa banjir Sungai Kamoning di Jalan Delima, Kelurahan Gunung Sekar, Sampang. Pembangunan pompa pandian dengan pagu Rp 8.020.000.000 dan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) Rp 8.017.460.000.

Lelang proyek ini diikuti 20 peserta. Namun, PT Indopenta Bumi Permai keluar sebagai pemenang dengan nilai kontrak Rp 7.650.357.000. Kedua, pembangunan instalasi pompa banjir Sungai Kemoning di Jalan Bahagia.

Pompa Jrangon di Kampung Kajuk, Kelurahan Rong Tengah, dengan pagu Rp 14.305.644.000 dan nilai HPS Rp 14.303.960.000. PT Indopenta Bumi Permai berhasil menyisikan 24 peserta lelang yang lain dengan nilai kontrak Rp 13.999.601.000.

Ketiga, instalasi pompa banjir Sungai Kamoning di Desa Panggung. Pompa Dag Bukor ini memiliki pagu Rp 18.883.000.000 dan HPS Rp 18.880.917.000. PT Ganesha Jaya jadi pemenang dengan nilai kontrak Rp 18.669.024.000 setelah mengalahkan 31 peserta lelang yang lain.

Keempat, pembangunan instalasi pompa banjir Sungai Kamoning di Jalan Teratai. Pompa Jagalan di Kelurahan Dalpenang ini memiliki pagu anggaran Rp 8.070.000.000 dan nilai HPS Rp 8.068.687.000. Proses lelang diikuti 43 peserta. PT Gala Karya jadi pemenang dengan nilai kontrak Rp 7.936.247.000.

Program kelima adalah supervisi konstruksi pembangunan instalasi banjir Sungai Kamoning. Nilai pagu untuk pengawasan ini Rp 690.156.000 dengan nilai HPS Rp 690.140.000. Lelang program diikuti 22 peserta. Namun, pada akhirnya lelang dimenangkan PT Mitra Cipta Engineering Consultant dengan nilai kontrak Rp 642.565.000. Pengerjaan proyek itu dimulai awal September dan berakhir Desember 2017 ini. (Nor/Min)

Comment